24 Maret 2019

WEJANGAN KEHIDUPAN


Utawi wong urip iku limang perkoro. Kang dihin iku rumangsa den gawe dening Allah ta'ala. Lan kapindo iku rumangsa den paringi urip sedinane lan sewengine. Lan kaping telu iku rumangsa den paringi rizki dening Allah ing dalem sedina lan sewengine. Lan kaping pat iku rumangsa dina iku gelis, eling lan awake bakal mati. Lan kaping lima iku rumangsa bakal den siksa ing dalem kubur lan ing dalem akhirat. (Majmu' Kitab Primbon Sembahyang Hal. 116)

Keterangan:
Wejangan ini merupakan dasar kehidupan untuk kita semua agar dalam menjalani hidup ini mempunyai pedoman. Orang hidup itu harus memahami lima perkara yaitu:

1. "Rumangsa den gawe Allah Ta'ala".
Perlu dipahami bahwa kita ini ada karena diciptakan. Kita tidak bisa ada dengan sendirinya. Dengan adanya keyakinan seperti itu, maka sifat sombong sudah semestinya kita hilangkan. Sifat sombong hanya untuk Sang Pencipta kita.

2. "Rumangsa den paringi urip sedina lan sewengine".
Kita hidup di dunia ini karena kita dihidupkan. Kita tidak bisa hidup sendiri, melainkan Allah lah yang memberikan kita hidup. Maka di setiap harinya kita harus selalu memanjatkan syukur kehadirat Allah karena kita diberikan kehidupan sampai saat ini. Wujud syukur ini bisa kita aplikasikan dengan rajin melakukan ritual penyembahan kepada Allah. Bagi orang islam ritual ini minimal dilakukan sehari semalam 5 kali.

3. "Rumangsa den paringi rizki dening Allah sedina lan sewengine".
Rizki merupakan pemberian Allah yang sudah diatur menurut kehendakNya. Kita tidak boleh berkeyakinan bahwa rizki itu datangnya dari usaha kita sendiri. Itu namanya adalah sombong dan tidak mengakui kekuasaan Allah. Kita hanya diperintahkan berusaha sebisa dan semaksimal mungkin, masalah keberhasilan dari usaha kita adalah mutlak keputusan Allah ta'ala.

4. "Rumangsa dina iki gelis lan awake bakal mati".
Hidup didunia ini tidaklah selamanya. Kita harus selalu ingat bahwa hari demi hari yang kita lalui begitu sangat cepat. Suatu saat, entah kapan kita pasti akan meinggalkan dunia ini. Kita semua hanya menunggu antrian untuk menuju ke alam kematian. Disana kita akan hidup abadi dan selamanya. Kehidupan disana merupakan buah hasil amal kita hidup di dunia ini.

5. "Rumangsa bakal di siksa ing dalem kubur lan akhirat".
Sebagai manusia yang pasti banyak sekali dosa, maka kita itu sebenarnya tidaklah pantas masuk surga. Akan tetapi kita juga tidak mau masuk ke neraka. Untuk itu mari kita selalu mengingat dosa-dosa kita. Selalu memohon kepada Allah agar kita diberikan Rahmat dan RidhoNya. Karena mustahil kita masuk surga tanpa Rahmat dan RidhoNya.

=0o0=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.