Selamat berbahagia untuk para pembaca setia sahabat PHNA! Semoga Tuhan selalu mencurahkan Rahmatnya kepada pembaca sekalian. Sajian kali adalah merupakan sebuah cerita hikmah yang sangat menarik untuk disimak. Cerita ini admin dapatkan dari sebuah kitab hikmah jadul kisaran terbitan tahun 1986 yang secara langsung telah di ijazahkan oleh penulis kitab tersebut. Baiklah…! tidak usah panjang lebar segera saja simak sajianya berikut ini:
Dihikayatkan bahwa pada zaman dahulu hiduplah seorang yang kaya raya, tetapi karena Allah menghendaki, tiba-tiba kekayaannya yang berlimpah ruah itu akhirnya menjadi musnah, usahanya macet total sehingga ia yang tadinya hidup dalam keadaan yang serba cukup sekarang menjadi miskin dan melarat. Karena keadaanya yang semkin memburuk maka pada suatu malam ia keluar rumahnya, pergi berjalan-jalan mengelilingi kota sampai larut malam. Akhirnya pada suatu lorong, didengarnya ada suara orang sedang membaca kalam Ilahi.
Akhirnya didengarkannya pembacaan orang itu. Di dengarkannya dengan penuh penghayatan ayat demi ayat yang dibaca orang itu. Sampai pada suatu ayat tertentu ia sangat berkesan sekali, sehingga ia mengingat-ingat bunyi ayat tersebut serta menghafalkannya dan membacanya berulang-ulang sambil meneruskan langkahnya yang tak menentu. Tiba-tiba didengarnya suara adzan subuh mengajak umat mengerjakan ibadah kepada ilahi, maka pulanglah dia. Setelah berwudhu dan salat subuh, matanya masih juga tak mau dipicingkan. Maka dari itu ia hanya duduk-duduk saja di serambi rumahnya sambil kembali mengulang-ulang ayat yang didengarnya tadi malam.
Tak berapa lama datanglah seseorang mengetuk pintu rumahnya. Setelah membalas salam tamunya, lalu dipersilahkannya masuk kerumah. Kemudia ia bertanya, “Mungkin tuan ada keperluan dengan saya?”
Si tamu menjawab. “Ya… saya mau minta tolong pada tuan. Saya mau menitipkan uang saya pada tuan.”
Ia berkata, “Maaf tuan… saya sebenarnya bersedia menolong tuan, tetapi untuk yang satu ini saya tidak berani karena tuan tahu sendiri bahwa saya seorang yang tidak punya harta benda. Saya takut nanti uang tuan terpakai oleh saya.”
Si tamu menjawab, “Oh…kalau itu, tidak apa-apa… tuan boleh memakai uang saya seberapa tuan suka. Tahun depan saya akan datang kembali.”
Akhirnya diterimanya juga titipan tamunya itu, setelah si tamu memberikannya izin untuk menggunakan uang tersebut. Pada minggu itu juga datang suatu rombongan kafilah yang membawa barang dagangan dari luar kota. Diantara orang banyak yang mengerumuni rombongan kafilah itu terdapat seseorang tamu kemarin. Kemudian ia mengadakan transaksi dengan kepala rombongan kafilah itu. Setelah terjadi kesepakatan, maka dibelinya semua barang-barang tersebut memakai uang titipan tamunya itu. Pada minggu berikutnya, dijualnya kembali barang yang dibelinya itu dengan harga satu berbanding dua, sehingga ia mendapatkan keuntungan ganda.
Demikianlah uang titipan dan keuntungan yang telah diperolehnya itu dibuatnya untuk berniaga. Perniagaannya maju dengan pesat, keuntungannya berlipat ganda sampai akhirnya waktu yang dijanjikan tamunya telah tiba yaitu tamu itu akan mengambil uangnya kembali. Tamunya datang dan dipersilahkannya masuk sebagaimana biasa. Lalu ia masuk kedalam mengambil uang titipan tamunya dan uang keuntungan yang diperolehnya dari uang titipan itu, dimana jumlahnya berlipat ganda lebih banyak. Akan tetapi tamunya membiarkan saja uang itu, bahkan kemudian ia berkata, “Uang yang saya titipkan dahulu itu saya berikan kepada tuan, berikut uang keuntungan yang tuan peroleh. Saya sebenarnya adalah malaikat penjaga (Khodam) ayat yang tuan baca malam itu. Kemudian secara mendadak malaikat itu menghilang dari pandangan matanya. Setelah kejadian itu, ia pun men-dawam-kan (merutinkan) membaca ayat yang ia peroleh tersebut dan akhirnya ia kembali kaya dan malah lebih kaya dari sebelumnya.
Demikianlah cerita yang admin petik dari salah satu kitab hikmah. Admin mohon maaf sekali karena belum bisa memposting ayat yang dibaca orang itu secara umum karena ada suatu alasan khusus. Insyaallah suatu saat kalau sudah sampai waktunya maka admin akan posting ayat itu. Untuk itu admin mohon kepada pembaca untuk mendoakan admin agar admin selalu dalam lindungan dan ridho Allah. Sebagai penutup yaitu hikmah yang dapat diambil dari cerita diatas adalah sebagai berikut:
-Kejujuran
Kita harus senantiasa membiasakan sifat jujur kepada siapapun dan dalam keadaan apapun. Sehingga dengan sifat jujur tersebut Allah akan membalas kita dengan suatu hal yang tak terduga sebelumnya.
-Rajin beribadah
Ibadah merupakan perintah kepada kita semua makhluk dibumi ini. Terkhusus umat muslim maka setiap hari haruslah melakukan ibadah minimal 5 kali. Sedangkan untuk agama lain sesuai dengan kitabnya masing-masing. Dengan syarat ibadah yang kita lakukan haruslah benar-benar ikhlas karena Allah dan tidak mengarap apapun kecuali ridhoNya, sehingga ibadah itu akan membuahkan hasil yang tiada terduga.
-Istiqomah
Apabila kita mempunyai sebuah pegangan doa atau wirid apapun maka istiqomahkanlah setiap saat. Dengan cara demikian Allah akan membalas keistiqomahan kita dengan suatu hal yang Allah kehendaki.
-Mencintai Al Qur’an (dalam cerita diatas disebut kalam ilahi)
Dalam cerita diatas disebutkan bahwa seseorang mendengarkan bacaan kalam ilahi yang dibaca makhluk misterius (makhluk gaib Allah) didalam sebuah lorong. Orang itu mendengarkan dengan penuh kekhusyukan. Maka dari kalimat ini dapat kita ambil hikmahnya yaitu bahwa ketika kita mendengarkan bacaan Al Qur’anul Karim maka selayaknya kita ikut larut mendengarkannya dan menghayatinya sehingga hati kita akan menjadi terang dan terbuka. Selain itu juga disarankan untuk memulyakan orang yang belajar Al Qur’an seperti kalau kita punya sedikit rejeki maka sisihkanlah untuk diberikan kepada orang-orang yang sedang belajar Al Qur’an tersebut baik di kampung-kampung maupun di pesantren.
SEKIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.