2 Februari 2017

KUNTILANAK PENGHUNI POSKAMLING


Sosok wanita yang kerap disebut kuntilanak menghuni sebuah poskamling. Akibatnya tak ada yang berani memakai poskamling itu untuk jaga malam. Ada yang mengatakan kuntilanak tersebut adalah arwah korban yang terpeleset ke sungai semasa awal kemerdekaan.

Poskamling itu tampak tak terawat dan terbengkelai. Bisa jadi karena bangunan berukuran 3 x 4 meter itu letaknya terpencil di sudut sebelah barat Perumahan di daerah Sidoarjo, Jawa Timur. Sementara bangunan rumah-rumah di sekitarnya belum ada yang menempati.
Suasana menakutkan lebih terasa jika malam tiba. Ini bukan hanya karena poskamling itu tidak ada lampu penerangannya tetapi juga karena tempat itu memang angker. Tidak sedikit warga setempat yang mengatakan kalau poskamling itu ditunggu makhluk halus. Mereka tahu dan yakin lantaran makhluk itu sering menampakkan diri. Wujudnya menurut Doni adalah sosok wanita berusia paruh baya dengan pakaian putih. “Pos itu memang ditunggui kuntilanak. Saya bersama teman-teman pernah didatangi waktu nongkrong disitu pada tengah malam,” kata pemuka kampung tersebut. Doni menceritakan malam itu ia bersama tiga temannya sedang pesta minuman keras di lapangan sepak bola di tengah perumahan. Saking mabuknya, keempatnya tak bisa mengontrol omongan. Suara mereka yang melantur dan keras membuat warga sekitar terganggu hingga mengusir mereka dari tempat itu.


Terusir dari lapangan sepak bola, empat pemuda itu mencari tempat lain untuk melanjutkan pestanya karena minuman mereka masih tersisa. Akhirnya mereka menemukan tempat yang dianggap cocok. Ya… poskamling itu, sebab pos yang sudah lama tidak pernah digunakan untuk jaga malam itu bukan hanya sepi dan gelap, tetapi juga jauh dari rumah-rumah warga. Begitu sampai di poskamling mereka langsung melanjutkan acaranya minum bergantian sambil bercanda. bahkan bukan hanya minum tapi juga menyedot rokok ganja. “Salah satu teman saya, ada yang membawa daun ganja, makanya telernya ketawa terus,” terang Doni. Mereka memang banyak tertawa cekikikan. Namun kemudian gelak tawa mereka tiba-tiba terhenti begitu mereka mendengar ada suara cekikikan lain yang mengikuti tawa mereka. Suara itu terdengar seperti suara wanita. “Waktu itu teman-teman sudah dalam keadaan setengah sadar. Yang pertama dengar ada suara lain itu saya. Maka saya pun langsung menyuruh teman-teman diam untuk menyimak suara ganjil itu,” papar Doni. 


Setelah semuanya diam, barulah suara lain itu bisa terdengar dengan jelas. Dan setelah terus disimak, suara itu terdengar mendekat dan akhirnya berhenti di poskamling. Tanpa pikir panjang, Doni dan rekan-rekannya serentak mengecek ke arah asal suara itu. Saat itulah mereka baru mengetahui ternyata pemilik suara tersebut adalah kuntilanak. Karuan saja mereka langsung lari berhamburan. “Begitu kuntilanak itu terlihat, kami semua kaget setengah mati dan langsung kabur dari situ, sampai-sampai sandal saya ketinggalan,” kisah Doni. Menurut Doni saat terlihat, makhluk itu berwujud wanita dengan baju warna putih lusuh. Kakinya tidak menginjak tanah, tapi melayang. Keberadaan kuntilanak di poskamling tersebut ternyata sudah diketahui banyak orang, terutama yang tinggal di sekitarnya. Seperti yang dituturkan Sari, warga Blok C perumahan itu. Ia mengaku juga pernah bertemu dengan kuntilanak tersebut. Bahkan kata wanita itu kejadiannya belum terlalu malam, baru saja lepas azan maghrib. 

Sari mengisahkan saat itu dirinya baru pulang dari rumah tetangga yang baru pindah di Blok A. Ia naik sepeda pancal sendirian. Ketika melintas di depan poskamling tiba-tiba bulu kuduknya meremang hingga membuatnya ingin menoleh ke arah pos itu. Begitu menoleh, ia pun melihat ada sosok wanita berdiri persis di depan poskamling sambil melambaikan tangan kepada Sari. Sari merasa yakin betul, bahwa sosok wanita berdaster warna putih itu bukan bangsa manusia. “Saya yakin kalau wanita itu bukan manusia, karena baru kali itu saya melihatnya. Apalagi dia ada ditempat gelap seperti itu,” kata ibu dari empat anak itu. Karenanya Sari lalu tak mempedulikan lambaian tangan wanita tersebut. Bukannya ia takut, tapi karena tak ingin berurusan dengan makhluk halus. “Saya sudah sering melihat bangsa gaib seperti itu. Makanya saya tidak pernah takut. Yang jadi pegangan saya asal keberadaan mereka tidak mengganggu ya saya biarkan saja. Mereka itu kan juga makhluk ciptaan Allah,” tutur Sari.

KORBAN TERPELESET
Menurut Amin sesepuh kampung setempat, kuntilanak itu sudah lama menghuni tempat tersebut. Bahkan dikatakannya sebelum perumahan itu dibangun. Amin juga mengungkap bila sosok wanita itu adalah arwah orang yang meninggal tercebur ke sungai di belakang poskamling. Dikatakan peristiwa naas itu terjadi pada zaman kemerdekaan dulu. Ceritanya wanita itu bermaksud menyeberangi sungai dengan meniti bambu yang memang tersedia disitu sebagai jembatan. Karena jembatan bambu itu licin setelah diguyur hujan, maka ia terpeleset dan jatuh ke sungai yang ketika itu arusnya masih deras. 


Beberapa hari kemudian jasadnya ditemukan tersangkut di akar pohon yang tumbuh di sisi sungai. Sejak itulah, sering muncul sosok kuntilanak di tempat tersebut. “Wanita itu anak salah satu warga desa yang mau ke sawah untuk mengantar makanan untuk bapaknya yang bertani. Sayangnya tak ada yang mengetahui nama wanita itu. Pernah ada orang pintar yang mengaku telah berkomunikasi dan mengatakan kalau sosok kuntilanak tersebut bernama Ratmi,” jelas Amin. Masih menurut Amin, paranormal itu juga mengatakan kalau sungai di belakanga poskamling tersebut dihuni siluman ular. Meski makhluk itu tak suka berulah, namun sering menampakkan diri pada siapa saja yang berlama-lama di tempat itu. Ini diantaranya pernah dialami seorang lelaki yang sedang memancing di sungai sekitar poskamling. Pemancing itu sempat tercebur ke sungai, hingga ditolong warga yang kebetulan melihatnya. Setelah ditolong warga, pemancing itu mengaku kalau dirinya dikagetkan dengan munculnya seekor ular sepanjang tiga meter lebih dari salah satu akar pohon disitu.

Akan tetapi ketika warga berdatangan untuk menolong pemancing tersebut, mereka sama sekali tak melihat adanya ular itu. Juga tak melihat riak air yang biasa ditimbulkan jika ada ular berenang. “Biasanya kalau ada ular berenang pasti permukaan air bakal kelihatan bergelombang. Tapi itu sama sekali tidak ada tanda-tanda bekas dilewati ular. Padahal tubuhnya tiga meter lebih, kan aneh?” jelas Amin keheranan.
SEKIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.