24 Oktober 2019

PESTA RITUAL MINUM DARAH OLEH KOMUNITAS VAMPIR

Sekelompok orang di negara Inggris mengatasnamakan diri sebagai komnutias vampir. Setiap bulan sekali, mereka mengadakan pertemuan rutin. Dalam pertemuan itu, para anggota kelompok ini menghisap darah rekan-rekan mereka secara bergantian. Ya... setiap bulan sekali para anggota kelompok vampir ini minum darah. Konon, anggota kelompok vampir tersebut kini telah mencapai 3000 orang. Mereka tersebar dari seluruh penjuru pelosok Inggris.

Agenda rutin ini biasanya dilaksanakan di sebuah tanah lapang. Mereka berkumpul di sana dengan pakaian serba hitam mirip seorang vampir, legenda makhluk penghisap darah. Menurut salah seorang anggota kelompok vampir, Insinyur Pyretta Blaze, acara kumpul-kumpul bareng ini diawasi langsung oleh beberapa orang yang dianggap sebagai tetua. Secara bergantian, mereka menghisap darah rekan-rekannya dengan menggunakan sebuah taring yang terbuat dari keramik.

"Saya sendiri sudah mengikutinya sejak lama. Dan saya menikmati minum darah. Bahkan sekarang sebulan saja tidak minum darah, tubuh saya akan terasa lemas," ujar pria yang akrab disapa Pyretta.
Meski memiliki anggota cukup besar tapi komunitas vampir ini melakukan ritualnya di tempat tersembunyi. Bahkan kelompok mereka tergolong sebagai kelompok bawah tanah. Pemerintah inggris sendiri telah mengendus organisasi ini sudah sejak lama. Malah penertiban terus dilakukan untuk memberantasnya.

Tapi hingga kini kelompok vampir tersebut masih tetap eksis. Bahkan dari waktu ke waktu jumlah anggotanya terus meningkat. "Saya sendiri selalu berharap bisa terus hadir dalam pertemuan itu, supaya dapat menikmati segarnya darah sebagai cadangan untuk satu bulan ke depan.," tuturnya. Untuk para tetua, menurut Pyretta, selalu mengenakan topeng guna menutupi identitas mereka. Dan para tetua ini pula yang mengajari anggota-anggota baru, agar bisa melakukan ritual menghisap darah dengan aman. 

"Para sesepuh mengajarkan kita bagaiman cara menghisap agar tidak meninggalkan luka parut di kulit," jelasnya. Bagi anggota kelompok vampir bisa menikmati segarnya darah adalah pengalaman yang luar biasa. Ia bahkan merasa seperti benar-benar telah dilahirkan kembali dan lebih beresemangat dalam menjalani hidup setelah melakukan ritual menghisap darah. Pyretta mengatakan bahwa orang-orang yang menghadiri pertemuan aneh ini, telah melalui tes psikologi yang dilakukan oleh para tetua. Ini dilakukan untuk mengontrol kondisi kesehatan mental dari anggota. "Hidup sebagai vampir adalah sebuah komitmen yang serius. Jadi pemeriksaan psikologi memang sangat diperlukan," ungkapnya.

Selain itu, para tetua kelompok vampir ini juga ingin memastikan bahwa anggota yang tergabung, tidak sekedar coba-coba. Artinya mereka harus memiliki komitmen untuk eksis dalam kelompok ini. Sayangnya Pyretta sendiri tidak menjelaskan, adakah saksi yang akan dijatuhkan kepada anggota yang mangkir atau lari dari kelompok. Dia hanya merinci tentang syarat-syarat untuk bergabung.

Sepanjang musim panas para vampir ini akan menggelar ritualnya di lahan pertanian milik penduduk yang sengaja disewa. Lalu disana didirikan sebuah tenda tertutup. Ada anggota yang bertugas menjaga di luar pintu masuk tenda untuk mencegah orang-orang tak dikenal menyusup ke komunitas ini. Sedangkan untuk musim dingin, ritual biasnya diadakan di rumah milik bangsawan Inggris, yang menjadi salah satu anggota mereka.

Selain ritual minum darah, juga dilangsungkan jamuan makan, dengan menu-menu spesial. Beberapa diantaranya adalah menu daging mentah. Pyretta sendiri mengaku sudah mengikuti ritual ini sejak usia 10 tahun. Awalnya dai diajak oleh seorang kenalannya yang sudah remaja. Dan sejak itu, Pyretta mengaku selalu kecanduan untuk minum darah setiap bulan sekali.

"Kami selalu menghisap darah terutama dari leher, dada, lengan, bahu atau kaki yang disedot menggunakan taring tajam yang terbuat dari keramik. Ini sudah menjadi mimpi kaum kami untuk merasakan sensai sebagai vampir," ungkap Pyretta dengan nada bangga.

Sumber: Majalah Kisah Nyata edisi 29


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.