19 November 2018

DIBERI BATU AKIK SOSOK KI AGENG GIRING

Ketika sedang berhijrah di makam seorang tokoh jaman kerajaan, tiba-tiba ada orang tak dikenal menemuinya.  Orang itu memberinya batu akik yang didalamnya bergambar keris yang menurutnya bisa menaklukkan semua binatang buas.  Dan dia meyakini orang itu sosok yang dimakamkan di makam tersebut.

Bagi Wakid, warga desa di daerah Gunung Kidul Yogyakarta berziarah ke makam para tokoh kerajaan itu sudah biasa dilakukan, bahkan bisa dikata sudah menjadi pekerjaanya.  Dia mengatakan hampir tiap dua minggu sekali dia selalu melakukan itu.  Sehingga, tak heran jika dia mengetahui hampir semua makam para tokoh jaman kerajaan di wilayah DIY dan Jawa Tengah, terutama makam para tokoh kerajaan di jaman Majapahit serta Mataram Islam, apalagi makam para tokoh di dekat tempat tinggalnya.  Dia sering datang ke makam para tokoh kerajaan itu untuk berziarah dan "Muhung Mahase Asepi" buat menenangkan pikiran.

Salah satu makam tokoh keramat yang sering diziarahi karena dekat rumahnya itu adalah makam Ki Ageng Giring.  Seperti biasa, di waktu luangnya pertengahan Juli lalu dia datang di makam yang berada di wilayah desa Giring, kecamatan Pilihan itu.  Begitu tiba di komplek makam dan bertemu juru kuncinya, dia langsung masuk ke dalam cungkup makam yang cukup besar.  Setelah menaburkan kembang yang dibawa, dia berdoa di sisi makam.  Maksudnya, mendoakan arwah orang yang diziarahi agar mendapatkan tempat yang layak di sisiNya.

Sebagaimana yang dituturkan pada kami, jika sudah berada disisi makam tokoh yang dikagumi seperti Ki Ageng Giring, jangankan satu jam, semalam suntukpun dirinya betah duduk bersila sambil berdoa.  Dan seperti itulah yang dilakukannya di makam Ki Ageng Giring.  Meski dia datang pada pukul 07.00 malam, pukul 02.00 dini hari dia masih betah duduk bersila untuk berdoa.

Namun kemudian, selepas pukul 02.00 dini hari, tiba-tiba ada orang yang menepuk pundaknya dari belakang.  Dia terkejut dan langsung menoleh ke belakang.  Dia melihat orang yang menepuk pundaknya.  Sosok tersebut memakai pakaian yang dirasa aneh, yakni baju warna hitam plus ikat kepala yang sangat rapi layaknya ikat kepala orang keraton Jogja.

Karena merasa penasaran, Wakid menyakan nama orang itu.  Namun belum sempat mendapat jawaban, orang yang menemuinya itu langsung mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.  Selepas jabat tangan, orang aneh itu kembali mengulurkan tangan yang kali itu bertujuan untuk memberikan sebuah batu akik.  Padahal kata Wakid, setelah berjabat tangan dengan dirinya, orang itu tidak tampak merogoh kantong.  Dengan sedikit lampu penerangan di luar, menurut Wakid, dirinya dapat melihat dengan jelas batu akik pemberian orang aneh yang umurnya kira-kira 75 tahun itu di dalamnya bergambar sebilah keris.

Setelah batu akik itu berada dalam genggamannya, pemberinya mengatakan jika batu akik tersebut berguna untuk menaklukkan binatang buas jenis apapun.  Terus, kakek tersebut juga mengatakan kalau dirinya tak bisa berlama-lama menemui Wakid.

Setelah berkata begitu, sosok misterius itu langsung pergi melangkah keluar cungkup meninggalkan Wakid.  Wakid berusaha mengejar.  Namun saat Wakid baru bangkit dari tempat duduknya, orang aneh ini sudah menghilang tanpa bekas bak ditelan bumi.

"Orang itu sungguh aneh.  Begitu menemui saya langsung memberi batu akik.  Lebih aneh lagi, saat saya tanya namanya, dia tak mau menjawab," tutur Wakid.  Walau begitu lanjut Wakid, dirinya masih berusaha mencari sosok tersebut hingga keluar komplek makam.  Tapi sosok yang dicari itu tetap tidak ada.

Atas kejadian aneh yang dialaminya itu, walau waktu sudah menunjukkan hampir pukul 03.00 dini hari, dia tidak langsung beranjak dari tempatnya untuk pulang.  Dia memilih untuk tetap berdiam diri di tempat itu sambil menanti datangnya pagi.  Maksudnya dia ingin menemui juru kunci guna menanyakan siapa gerangan sosok aneh yang telah memberinya batu akik bergambar keris tersebut.

Wahana Mistis No.115/VI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.