18 Agustus 2018

MENGHORMATI NASAB (GARIS KETURUNAN)


Syaikh Abdullah Al Mausili pernah menceritakan tentang raja Abu Mudhaffar.  Katanya, pada suatu saat raja Abu Mudhaffar berkunjung ke rumah Syaikh Abdul Qadir Al Jailani dengan membawa sepuluh kantong yang berisi uang yang dibawa oleh 10 pembantunya.  Tujuan raja datang kepadanya adalah meminta nasehat dan wejangan-wejangan sekaligus ingin memberikan hadiah sepuluh kantong uang kepada Al Jailani.  

Namun dengan hadiah tersebut wali Allah satu ini menolaknya, tidak mau menerima.  Tetapi sang raja tetap memaksa dan menganggap penolakan Al Jailani itu adalah sebentuk penghinaan terhadap seorang raja.  Maka, dengan terpaksa pun Al Jailani menerima hadiah tersebut.  Beliau hanya mengambil dua kantong saja.  Dengan dua kantong uang tersebut, Al Jailani ingin menunjukkan sesuatu kepada raja.  Dua kantong yang berisi uang itu lalu diperasnya.  Lalu apa yang terjadi?

Dua kantong itu ternyata mengeluarkan darah mengalir dengan deras.  Raja dan semua yang melihat kejadian itu heran dan sedikit merasa takut.  Apa yang bakal terjadi?  "Tidakkah engkau malu kepada Allah, hai sang raja!  Engkau mengambil uang ini dengan cara memeras darah rakyat kemudian memberikannya, kepadaku dengan cara yang memaksa pula!", kata Al Jailani dengan tegas.

Melihat kejadian itu, seketika raja Abu Mudhaffar pingsan.  Para pengawal dan para pengikutnya menjadi bingung.  "Demi Allah yang Maha Agung dan yang berhak disembah.  Seandainya aku tidak menghormati nasabnya (Raja Abu Mudhaffar masih punya garis keturunan dengan Rasulullah), pasti aku akan membiarkan darah ini mengalir sampai ke rumahnya!", kata Syaikh Abdul Qadir Al Jailani.

Manaqib Syaikh Abdul Qadir Al Jailani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.