29 Juli 2018

GERHANA DAN PERINGATAN TUHAN



Menurut cerita orang Jawa secara turun-temurun, gerhana bulan total merupakan pertanda datangnya Batara Kala. Momen di mana bulan perlahan menghilang, adalah peristiwa raksasa Batara Kala tengah memakan bulan. Untuk mengusir Batara Kala, para penduduk kemudian menabuh lumpang (tempat penumbuk dari besi) atau bisa juga kenthongan dengan maksud menakuti Batara Kala.  Al Qur'an pun menjelaskan tentang gerhana, yaitu sebagai berikut:
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kalian sujud (menyembah) matahari maupun bulan, tapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika memang kalian beribadah hanya kepada-Nya." (Fushshilat: 37).  

Dalam hadits Nabi saw. pun dijelaskan juga mengenai gerhana: 
”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat (tanda) di antara ayat-ayat Allah. Tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan karena kematian seseorang atau karena hidup (lahirnya) seseorang. Apabila kalian melihat (gerhana) matahari dan bulan, maka berdoalah kepada Allah dan sholatlah hingga tersingkap kembali.” (HR. Al-Bukhari no. 1043, dan Muslim no. 915).
Dari beberapa keterangan diatas, sesungguhnya masih banyak cerita-cerita tentang gerhana di seluruh belahan dunia.  Sedangkan menurut kalangan para spiritualis gerhana merupakan sebuah pertanda alam yang diberikan Tuhan kepada manusia agar manusia lebih instrospeksi diri menghadapi tantangan hidup yang akan datang.  Pada tanggal 28 Juli 2018 kemarin telah terjadi gerhana bulan secara total yang bisa dilihat oleh masyarakat Indonesia khususnya.  Dari kejadian itu, kami tergerak untuk merangkum sebuah keterangan mengenai pertanda alam tersebut.  Keterangan tersebut kami rangkum dari sebuah kitab Risalah Mujarrobat Abdirrahman bin Abdul Aziz.  Dalam kitab tersebut dijelaskan sebagai berikut:


"Lamun gerhana wulan Dzulqo'dah ngalamat akeh fitnah lan gede cilik pada kerusakan kerana pada musuhan".
Artinya:
"Apabila terjadi gerhana di bulan Dzulqo'dah (bulan penanggalan Islam) maka dapat di prediksi akan banyak fitnah serta banyak sekali permusuhan yang membuat kerusakan."

Mencermati keterangan kitab diatas, entah itu benar atau salah kita kembalikan kepada Allah SWT.  Akan tetapi hal tersebut perlu kita renungkan, mengingat kondisi Indonesia yang cukup tegang menjelang pilpres 2019 mendatang.  Alangkah baiknya kita mengajak keluarga kita untuk selalu berdoa memohon petunjuk kepada Allah agar kita selalu dalam lindungaNya dan dihindarkan dari hal-hal seperti yang disebutkan diatas.  Semoga bermanfaat...!

==o0o==

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.