Makam keramat tokoh pembabat tanah Jember ini tidak banyak diketahui orang. Karena letaknya yang terpencil dan jauh dari pemukiman penduduk. Itulah makam mbah Demang yang pada hari-hari tertentu di datangi orang untuk ngalap berkah.
Bagi masyarakat kabupaten Jember, makanan yang terletak di desa Kauman, kecamatan Jember ini kurang begitu dikenal. Meski tergolong berada di daerah perkotaan, namun tempatnya sangat terpencil. Alhasil makam keramat yang berada ditengah persawahan sebelah barat pusat kota ini seolah makam umum biasa. Tetapi setelah mengetahui keberadaanya, orang akan menghormatinya. Selain terlihat bersih dan terpelihara, karena di situlah makam mbah Demang yang merupakan pembabat tanah Jember. Tidak ada dalam catatan sejarah di mana makam mbah Demang. Namun makam itu oleh sebagian orang dikeramatkan. Makam mbah Demang berada di dalam bangunan mirip musholla. Bangunan ini menghadap ke selatan. Disamping kanan bangunan terdapat sebuah batu prasasti yang menandakan bahwa disinilah makam tokoh cikal bakal kabupaten Jember. Disamping makam mbah Demang, di dalam bangun itu juga terdapat sebuah batu yang dibungkus kain putih. Menurut juru kunci makam, batu tersebut adalah semedi mbah Demang semasa hidupnya.
Menurut juru kunci, mbah Demang merupakan kerabat dekat Majapahit. Keberadaanya di wilayah Jember dalam rangka lelaku untuk menggembleng kebersihan jiwa. Dalam lelakunya mbah Demang memilih tempat bertapa di sebelah selatan sungai Kemundungan. Merasa cocok dengan tempat tersebut mbah Demang akhirnya membuka lahan pemukiman dan tinggal di sana hingga akhir hayatnya. Namun karena wilayah itu masih berupa hutan lebat. Lokasi bertapa dan meninggalnya mbah Demang tidak banyak diketahui orang. Banyak orang yang akhirnya ingin mengetahui letak makam mbah Demang. Tetapi tetap saja kesulitan untuk menemukannya.
Hingga suatu ketika ada kejadian tidak diduga. Salah seorang penduduk melihat seekor burung tiba-tiba jatuh di hutan tersebut saat terbang. Setiap ada burung yang terbang di atas tempat itu tiba-tiba jatuh dan kejadian ini berlangsung berkali-kali. Penduduk penasaran dan mencari lokasi jatuhnya burung-burung itu. Penduduk menemukan sebuah batu yang akhirnya diyakini sebagai tempat duduk mbah Demang. Dari penemuan batu tersebut penduduk setempat menganggap disitulah lokasi makam dan tempat bertapa mbah Demang. Kemudian oleh penduduk setempat di sekitar batu itu dipindah di dekat makam hingga kini. “Dan sampai sekarang pun tidak ada burung yang terbang diatas pesarean mbah Demang. Padahal di samping makam ini banyak pohon besar,” ujar juru kunci singkat.
Setelah makam mbah Demang ditemukan dan dirawat, lambat laun banyak orang yang melakukan ziarah. Mereka yang berziarah ke makam mbah Demang memiliki tujuan berbeda-beda. Peziarahnya pun dari berbagai macam strata sosial seperti petani, pegawai negeri, pengusaha, maupun militer. “Umumnya mereka berharap diberi kemudahan dan kelimpahan rizki, tapi hanya orang tertentu saja yang berziarah ke sini. Meskipun mereka datang dari luar kota Jember,” kata juru kunci. Menurut juru kunci, dulu makam mbah Demang hanya berupa cungkup sederhana dari bahan bambu sesek dan beratapkan genteng. Namun sekitar tahun 1990 ada peziarah dari Semarang yang membangung makam mbah Demang setelah usaha yang dilakukannya berhasil. “Saya lupa namanya. Yang jelas ia mempunyai bisnis di Jakarta. Orang itu sudah beberapa kali berziarah ke sini dan setelah usahanya berhasil ia kemudian membangun makam mbah Demang ini,” jelas juru kunci.
Syarat berziarah di makam mbah Demang cukup sederhana. Peziarah hanya membawa bunga. Dengan didampingi juru kunci peziarah sudah bisa menjatkan keinginan. Peziarah yang merasa terkabul akan keinginannya akan datang kembali dan menggelar syukuran di makam bersama warga setempat. “Yang sudah terkabul keinginannya akan kembali ke sini dan melaksanakan nadzar yang pernah diucapkan ketika memohon keinginan di makam mbah Demang ini. Minimal mereka melakukan selamatan atau syukuran. Namun ada juga yang memberikan sesuatu yang lebih, seperti orang dari semarang itu membangun makam mbah Demang,” katanya.
SELALU TERHINDAR DARI BENCANA
Seperti makam keramat lain yang mengandung misteri. Makam mbah Demangpun kerap muncul peristiwa diluar nalar. Peristiwa ghaib yang dialami langsung oleh juru kunci ini bertepatan dengan banjir bandang yang melanda wilayah kabupaten jember pada tahun 1988. Hujan lebat yang mengguyur kota jember itu menyebabkan sungai Kemundungan di utara makam meluap dan mengakibatkan banjir besar. Desa yang terletak disekitar sungai tersebut sudah tersapu air bah. Namun anehnya, makam mbah Demang yang berada sekitar 10 meter dari sungai tidak tersentuh sedikitpun oleh air yang meluap. Kemudian pada tahun 2001 juga terjadi banjir besar. Namun sekali lagi makam mbah Demang tidak terimbas dengan banjir yang mengakibatkan sebagian kota jember “tenggelam”.
“Kalau secara akal tentunya makam mbah Demang ini lebih dahulu tersapu luapan air sungai Kemundungan. Tapi nyatanya sudah 2x terjadi peristiwa banjir besar makam mbah Demang tetap utuh,” katanya. Menurut juru kunci ketika luapan air sungai mendekati makam, tiba-tiba airnya berbelok ke Timur dan kemudian menerjang perkampungan. Kejadian-kejadian seperti terhindarnya dari banjir dan tidak adanya burung yang terbang diatas makam. Menjadikan makam mbah Demang memilik misteri tersendiri bagi sebagian orang. “Ya setidaknya semua itu sebagai bukti bahwa mbah Demang dulunya merupakan tokoh sakti yang hingga kini pancaran kesaktiannya masih terasa,” Cerita juru kunci.
Majalah Wahana Mistis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.