BANYAK kalangan dukun aliran sesat menggunakan air mayat sebagai media santet untuk menghancurkan usaha seseorang. Benarkah…?
santet air mayat terkenal ganas serta sangat jarang ada pengusaha yang sanggup bertahan. Setiap pengusaha yang tempat usahanya disirami air mayat dalam waktu singkat dijamin bangkrut. Bukan hanya bangkrut, bahkan pengusaha bersangkutan dililit hutang dalam jumlah besar hingga menjual bangunan tempat usahanya.
Tabib Supranatural Safri R Sutan Sati membenarkan kabar seputar penyalahgunaan air mayat untuk media santet penghancur usaha.
"Penyalahgunaan air mayat jelas menyalahi syariat Islam, sehingga dukun dan pihak yang menyuruhnya sangat berdosa secara habluminallah maupun hablumminanas dan sebaiknya hindari cara-cara sesat semacam itu," ujarnya memberi komentar. Konon, dampak yang ditimbulkan bagi korban santet air mayat bukan hanya mengalami kebangkrutan usaha, namun sepanjang malam mendapatkan teror gaib sangat mengerikan. Salah satunya seperti dialami Budi, warga Tanjung Morawa ini. Dia bukan saja kehilangan warung baksonya miliknya karena dijual dan menanggung hutang sekitar 20 jutaan namun, namun dia kini mesti mengais rezeki menjadi supir angkot.
Artikel Terkait: KITAB AL QUR'AN TAK TERTANDINGI
Berikut ini adalah kisah nyata yang dituturkan Budi tentang kebangkrutan usahanya itu.
Awal 2005 lalu, Budi membuka warung bakso di kawasan Tanjung Morawa. Saat itu, warung baksonya banyak dikunjungi orang. Selain harganya yang ternjangkau juga rasanya enak dari yang lain. Menyaksikan kemajuan usaha Budi, sejumlah kios yang semula menjual dagangan lain diganti menjadi warung bakso. Akibatnya, persaingan pun semakin ketat. Sejak saat itu, dari waktu ke waktu, jumlah pembeli ke warung Budi terus berkurang. Tetapi, bagi Budi hal itu dianggap sesuatu yang lumrah sesuai dengan hukum pasar.
Sekitar awal 2006, naluri Budi menangkap ada hal yang tidak wajar, terutama setelah mendapatkan kiosnya benar-benar sepi. Bayangkan, omzet dalam sehari hanya cukup buat menutupi kebutuhan dapur keluarga. Bukan itu saja, pada bulan ke tiga 2006, keluarganya merasakan suatu gangguan gaib yang menciptakan rasa takut.
Masih dalam bulan yang sama, sejumlah pedagang bakso lainnya yang biasa mangkal malam hari di sekitar tempat Budi berjualan sempat menggunjingkan peristiwa gaib di sekitar kiosnya. Mereka kerap menyaksikan sosok pocong alias mayat hidup berkeliaran di teras. Gunjingan itu pun akhirnya masuk ke telinga Budi. Untuk membuktikannya, pada dinihari sekitar pukul satuan, seorang diri Budi mengintai dari kejauhan warung baksonya itu. Untuk bersembunyi, dia duduk di balik tumpukan ban bekas.
Berkat lotion anti nyamuk, dia terbebas dari serangan serangan binatang haus darah itu. Lewat bantuan cahaya dari sudut kios, diliriknya jarum jam tangan, saat itu sudah menunjuk pukul 1.15 menit. Sepasang matanya menatap lurus ke arah kiosnya yang sengaja tidak diberi penerangan sehingga suasana temaram sisa lampu dari kios lain di sebelahnya.
Dia meragukan gunjingan para pedagang ketika merasakan pantatnya mulai penat akibat terlalu lama jongkok. Ketika terlintas niat untuk pulang, detak jantung Udi mendadak terpacu. Pandangannya lebih dipertajam. Ternyata benar, samar-samar dia menyaksikan sosok mayat terbungkus kafan muncul dari balik tumpukan kardus bekas snack yang disimpan di teras kios.
Pocong itu bergerak lembut dan makin lama makin jelas setelah terkena sisa cahaya lampu dari kios sebelah. Rasa takut pun mulai merasuk ketika pocong itu terlihat gelisah. Kepala pocong menoleh ke berbagai arah diikuti gerakan tubuhnya. Budi yakin, keberadaannya sudah diketahui mahluk alam gaib itu, sehingga sepasang sandal jepit pelan-pelan dia lepas. Nalurinya memang tepat. Pocong itu melompat-lompat tertuju ke tumpukan ban bekas di mana Budi bersembunyi. Ketika jaraknya tinggal beberapa meter lagi, sekuat tenaga Budi melompat dari balik tumpukan bekas kotak gula lantas lari menjauhi arah datangnya pocong. Sejak itu, untuk hari-hari berikutnya keluarganya pun jadi langganan teror gaib itu.
Berkat arahan dari sahabat lamanya, akhirnya Budi berkunjung ke rumah tabib supranatural Safri R Sutan Sati di Jalan Pukat Banting IV Gang Perhiasan No. 3, Medan. Disinilah Budi mulai menemukan titik terang dari penyebab masalah yang sedang dihadapinya.
"Tempat usahamu perlu diruat," ujar Safri R. Sutan Sati setelah melakukan deteksi dengan kekuatan batin tingkat tinggi.
"Apa nanti itu pakai tumbal yang ditanam," tanya Budi.
"Akh tidak, ruwatan yang saya lakukan ini tidak menggunakan kekuatan jin, tidak pakai kembang, tidak pakai kemenyan dan tidak ada tumbal," ujar Safri R. Sutan Sati. "Saya memakai media berbagai macam jenis minyak dan ramuan tradisional yang diolah secara kebatinan dan Anda saya bekali dengan pegangan do’a – do’a khusus," jawab Safri R. Sutan Sati menyakinkan.
"Pada pagi hari siramkanlah ramuan ini di tempat usahamu, setelah itu nanti jangan kamu lupa untuk memperbanyak sedekah, kalau mau rezeki dicukupkan oleh Allah. Kita harus mau berbagi, apalagi Allah berjanji akan mengabulkan permintaan yang keluar dari mulut orang yang tangannya rajin memberi. Allah akan membantu hambanya jika ia membantu orang lain," ujar Safri R. Sutan Safri memberi wejangan.
"Pengaruh apa yang terjadi pada usahaku ini Pak," tanya Budi kemudian. "Inilah yang namanya pengaruh dunia, manusia tidak akan terlepas dari pada sifat iri dan dengki. Tempat usahamu disiram orang dengan air mayat menggunakan ilmu hitam agar usahamu hancur," kata Safri R Sutan Sati.
Koran Pos Metro Medan
@phna2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.