Semua anggota badan membutuhkan istirahat yang cukup. Tiada jaringan atau sel dalam tubuh manusia yang dapat tahan bekerja terus dengan tidak merasa penat. Sedangkan di dalam tubuh manusia terdapat berjuta-juta sel yang semuanya perlu diberi istirahat setelah bekerja sepanjang hari.
Pada saat istirahat itu semua sel dalam tubuh manusia mengisap zat-zat makanan yang ada dalam darah untuk membina kekuatannya kembali buat pekerjaannya yang baru. Malam hari adalah waktu yang paling tepat untuk beristirahat sesuai dengan firman Allah sebagai berikut:
Pada saat istirahat itu semua sel dalam tubuh manusia mengisap zat-zat makanan yang ada dalam darah untuk membina kekuatannya kembali buat pekerjaannya yang baru. Malam hari adalah waktu yang paling tepat untuk beristirahat sesuai dengan firman Allah sebagai berikut:
“Dan Dia-lah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. (QS. Al Furqon: 47)
Suatu kebiasaan yang kurang baik apabila menggunakan waktu malam untuk bekerja dan waktu siang untuk tidur. Tidur demikian tidak sama segarnya dengan tidur pada waktu malam. Barang siapa mempelajari petunjuk Rasulullah SAW. tentang cara mengatur waktu tidur dan waktu jaga itu, maka ia akan merasa kagum, karena ia merupakan petunjuk yang paling sempurna dan paling bermanfaat bagi kesehatan rohani dan jasmani. Beliau tidur pada permulaan malam, lalu bangun pada tengah malam, bangkit dan menggosok gigi serta berwudhu lalu shalat.
Artikel terkait: PENGOBATAN VITALITAS SEKSUAL
Dengan demikian beliau telah melaksanakan tiga perkara sekaligus, yaitu:
-Tidur dan istirahat bagi anggota tubuh.
-Menggerakkan anggota badan (Riyadhoh/Senam)
-Mendapatkan pahala yang berlimpah
Ini semua adalah puncak bagi kemaslahatan jiwa raga, dunia dan akhirat. Beliau tidak pernah tidur melebihi dari yang diperlukan dan tidak pernah menolak tidur jika diperlukan. Beliau melakukannya dengan cara yang paling sempurna. Jika beliau perlu tidur, maka beliau berbaring pada sisi rusuk yang kanan, sambil mengingat dan menyebut asma Allah hingga tidur.
Tidur pada rusuk kanan ini adalah posisi tidur yang terbaik, sebab makanan dapat tetap berada dalam perut dengan baik. Kemudian berbalik ke kiri sedikit supaya mempercepat proses pencernaan makanan dan selanjutnya kembali ke posisi semula. Tidur yang terlalu banyak pada rusuk kiri itu dapat menimbulkan bencana pada jantung. Dan yang lebih buruk lagi adalah tidur terlentang diatas punggung, kecuali hanya sekedar beristirahat, bukan tidur.
Download Gratis: KLIK DI SINI
Dikatakan bahwa hikmah tidur pada rusuk kanan itu adalah agar tidak terlalu lelap, sebab jantung agak condong ke kiri. Jika tidur pada rusuk kanan, maka jantung akan mencari tempatnya di sebelah kiri, sehingga tidur tidak lelap. Lain halnya bila tidur pada rusuk kiri maka jantung berada pada tempatnya yang tepat, sehingga tidurpun lelap. Hal ini menyebabkan hilangnya kesempatan untuk mendapat kemaslahatan dunia dan akherat.
Sebelum tidur bacalah doa-doa nabawiah, diantaranya adalah seperti yang disebutkan dalam Hadits Bukhari dan Muslim dari Al Barro’ bin Azib bahwa Rasulullah SAW. telah bersabda:
“Apabila anda hendak tidur maka berwudhulah sebagaiman bila anda akan shalat, kemudian berbaringlah pada rusuk sebelah kanan, dan ucapkanlah:
Allahumma innii aslamtu nafsii ilaika wawajjahtu waj hiya ilaika wa fawwadh tu amrii ilaika wa alja’tu dhohrii ilaika roghbatan wa roh batan ilaika. Laa mal ja’a walaa man jaa minka illaa ilaika. aamantu bikitaabikalladzii anzalta wa nabiyyika.
Jadikanlah kalimat-kalimat ini sebagai akhir ucapanmu maka jika meninggal pada malam itu, anda meninggal dalam keadaan suci.”
Menjual Kitab Ilmu Gaib: KLIK DI SINI
Adapun petunjuk Nabi SAW. tentang mengatur waktu jaga adalah sebagai berikut: Beliau bangun ketika mendengar kokok ayam jantan, lalu mengucapkan tahmid dan takbir serta tahlil, berdoa, kemudian menggosok gigi dan berwudhu. Setelah itu tegak menghadap Tuhannya dengan mengerjakan shalat, bermunajat, memuji dan memuja Tuhannya. Adakah yang dapat memelihara kesehatan kalbu, badan, jiwa dan kekuatan serta kenikmatan dunia melebihi dari pada ini?
*H. Alkaf Idrus. 1996. Petunjuk Penyembuhan Rasulullah SAW. Surakarta: CV. Aneka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.