27 Februari 2016

TIPU MUSLIHAT JIN (PERUBAHAN WUJUD)





Pada sajian kali ini admin akan mempersembahkan sebuah artikel spesial kiriman dari salah seorang spiritualis muda berbakat yang berasal dari Jakarta dan pernah menjadi salah satu tim di Jejak Paranormal di salah satu stasiun televisi swasta. Sajian ini adalah sebuah pengalaman petualangan ghaib yang sangat dahsyat untuk disimak. Tidak usah panjang lebar, marilah langsung kita simak bersama sajiannya berikut ini…!!

TIPU MUSLIHAT JIN (PERUBAHAN WUJUD)


Berbicara mengenai hal-hal gaib dengan menyinggung mahluk astral dan aktifitas nya sangat mengasikkan untuk di bedah dan di telusuri. Tetapi perlu diingat dari semua hal itu ada sebuah tipuan yg sangat menyesatkan.
Pada waktu itu saya bersama tim Bhineka Tunggal Ika berziarah ke ujung tanggerang tepat nya pulau Kronjo, yaitu ke sebuah makam seorang waliyulah Pangeran Jagat Lautan. Sesampai nya di makam tersebut waktu sudah menunjukkan hampir dini hari sekitar jam 01.00 malam. Dengan penuh perjuangan dan gelapnya malam yang sepi diiringi deburan ombak menyambut datangnya tim. Setelah istirahat sejenak untuk melepas lelah kemudian tim mempersiapkan sarana ritual ghaib. Setelah semua sarana dipersiapkan, mulailah tim melakukan ritual yaitu sebuah sesi dzikir tawasulan kepada Sang Pencipta.



Ketika sampai didalam keheningan dan kekhusyukan meditasi zikir, lalu terbukalah tirai ghaib dilokasi tersebut. Setelah itu saya dan tim langsung melakukan komunikasi ghaib kepada sesosok makhluk ghaib yang berada di lokasi itu. Komunikasi kami awali dengan perkenalan dan pertanyaan asal usul makhluk ghaib tersebut. Makhluk tersebut bercerita bahwa dahulunya beliau adalah utusan Sultan Maulana Hassanudin Banten yang sekaligus ayahanda melalui jalur selir yang di tugaskan untuk menjaga perbatasan pesisir laut ketika itu.


Di akhir komunikasi ghaib, tim memohon izin untuk melaksanakan ritual mandi sebagai perantara tabaruk (memohon berkah) kepada Tuhan Yang Maha Esa di area tepi pantai yang tidak jauh dari lokasi makam tersebut. Alhamdulilah dengan senang hati beliau memberikan izin. Setelah itu saya bersama team segera meluncur ke lokasi untuk melaksanakan acara ritual. Ketika ritual kungkum (berendam) sedang berlangsung, tampaklah sesosok makhluk ghaib yang berwujud seekor Naga Emas. Naga tersebut untuk kali pertama memutari langit kemudian langsung menerjang masuk ke pantai lalu memutari para anggota tim.

Baca Juga: Amalan meredakan badai laut

Pada waktu Naga itu berputar-putar, kami merasakan sebuah energi dahsyat yang membuat aura negatif di seluruh badan kami berangsur-angsur menghilang. Disaat prosesi pembersihan energi berlangsung, salah satu anggota tim kami malah ada yang mempunyai niatan untuk meminta sebuah pusaka atau mustika yang berada di area tersebut. Saya selaku ketua tim mengiyakan saja dengan alasan untuk melihat perkembangan dia dalam hal pembelajaran ilmu pengetahuan tentang makhluk ghaib. Saya dan tim lain hanya cukup memperhatikan saja bagaimana dia memproses sebuah manivestasi pusaka di tempat itu.



Selang beberapa waktu, tampaklah sesosok makhluk menyerupai seorang kakek berjubah yang muncul dari dalam air. “Wahai anak muda, sedang apa kau disini!, apa tujuanmu membaca mantra ditempat ini!” tanya sosok kakek tersebut. “Wahai kakek, saya menginginkan pusaka atau mustika yang berada di tempat ini!” jawab salah satu anggota tim kami yang menginginkan pusaka tadi. “Baiklah!! lima langkah di samping kirimu terdapat 3 mustika, silahkan kamu ambil!” lanjut kakek. Mendengar persetujuan dari sang kakek tersebut, teman kami sangat senang sekali karena telah diizinkan untuk mengambil mustika. Dalam pandangan mata batin, ketika mustika tersebut dibacakan ayat-ayat suci Al Qur’an, maka mustika itu selalu berpindah tempat dan selalu mengeluarkan sinar indah yang membuat teman kami tergiur ingin sekali mengambilnya. Di satu sisi, saya dan tim lain memperhatikan dan mencoba menerawang siapakah sebenarnya sosok kakek berjubah tesebut.



Di dalam pandangan batin saya pada lapisan batin saya yang kedua, sosok kakek itu berbentuk siluman lintah yang begitu menjijikkan. Astaghfirullah…!. Di kali pertama sosok itu muncul saya sudah mencurigainya yaitu sosok itu pada awal komunikasi tidak mengucapkan salam padahal dia berjubah selayaknya seorang muslim yang taat. Akhirnya saya dan tim segera memanggil teman kami yang sedang berusaha mengambil mustika itu. Berkali-kali kami panggil dia tidak segera menyahutnya, mungkin karena terkesima dengan indahnya mustika tadi. Akan tetapi dengan segala upaya kami memanggil, akhirnya dia sadar dan langsung menghampiri kami. Setelah itu, kami langsung memberikan nasehat kepadanya bahwa wujud yang sosok kakek berjubah tadi sebenarnya adalah siluman lintah yang sangat menjijikkan. Kami menjelaskan bahwa sosok itu adalah jin yang mencoba menipu dan menyesatkan keimanan seseorang. Mendengar hal itu, teman kami langsung kaget dan memohon maaf atas kelakuannya. Dan Alhamdulillah!! Puji syukur kami ucapkan, Allah telah melindungi kami semua dari tipu daya jin yang menyesatkan.   



Para pembaca yang budiman, dari kisah diatas kita dapat mengambil sebuah hikmah yang sangat penting yaitu ternyata godaan jin fasik itu dapat juga merasuk melalui doa-doa atau mantra-mantra suci sebuah keilmuan batin. Untuk itu, mari kita tingkatkan selalu pupuk terus keimanan kita. Jangan lengah dari zikir kepada Allah, agar kita selalu dalam lindunganNya. Pesan dari saya untuk para spiritualis maupun pecinta khasanah keilmuan batin, amalkanlah ilmu sederhana ini yang berguna untuk memfilter makhluk-makhluk astral.

Amalannya yaitu:

“YA ALLAH YA RASULULLAH HAMBA MOHON TUNJUKKAN WUJUD ASLINYA MAKHLUK YANG DIHADAPAN SAYA INI.”

Tata cara:
Bacalah mantra atau doa diatas ketika melihat sosok makhluk astral.
Dengan membaca doa diatas insyaallah apabila makhluk itu beraura negatif maka kita akan merasakan mual, pusing dan lain-lain. Akan tetapi sebaliknya yaitu apabila makhluk tersebut beraura positif makan kita akan merasa tenang, damai dan sejuk di badan kita.

Cukup sekian yang bisa saya sampaikan, ada kurang dan lebihnya kami mohon maaf yang sebesar besarnya, mengingat bahwa kami hanyalah manusia biasa yang tentunya banyak kesalahan.

oleh: 
Mas Eko (Ki Gusti) 
Tim Spiritual Indonesia Bhineka Tunggal Ika


SEKIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.