Dengan men-ḍammah-kan huruf kha’. Bentuk kata satuannya adalah الخفافيش) al-Khafāfīsy), yang terbang pada malam hari.
Hewan ini memiliki bentuk dan deskripsi yang luar biasa. Al-Akhfasy diartikan juga dengan orang yang memiliki mata kecil dan penglihatan yang lemah. Al-Khuffāsy sama dengan al-Waṭwāṭ. Namun, salah satu golongan menyatakan bahwa al-Khuffāsy adalah varietas yang lebih kecil dan al-Waṭwāṭ yang lebih besar. Ia tidak mampu melihat di bawah sinar bulan atau di siang hari. Ia tidak kuat dalam pandangan, matanya hanya bisa menerima sedikit cahaya. Karena kelelawar tidak dapat melihat pada siang hari, ia mencari waktu (untuk keluar) ketika tidak ada kegelapan juga cahaya, yaitu mendekati waktu matahari terbenam, karena pada saat itulah nyamuk juga berada dalam keadaan keributan. Kelelawar bukanlah salah satu jenis burung, karena ia memiliki dua telinga, buah zakar, gigi, dan paruh. Hewan ini juga mengalami menstruasi dan menjadi bersih kembali (setelah menstruasi). Ia tertawa seperti manusia dan berkemih seperti hewan berkaki empat. Ia juga menyusui anaknya yang masih kecil dan tidak memiliki bulu.
Sebagian mufassīr mengatakan bahwa kelelawar adalah binatang yang diciptakan oleh ‘Īsā bin Maryam as. [Halaman 56] atas izin Allah. Hewan ini berbeda (secara struktur) dari karya Sang Pencipta (Khāliq), yang oleh karenanya semua burung menindas dan membencinya, seperti mereka (burung-burung) yang memakan daging, akan memakannya, sementara yang tidak memakan daging, (hanya) akan membunuhnya. Karena itu kelelawar tidak akan terbang kecuali pada malam hari.
Ada yang mengatakan bahwa ‘Īsā tidak menciptakan (jenis) burung lain, karena ia adalah burung yang paling sempurna dalam struktur dan memiliki tingkat kompetensi tertinggi, karena memiliki payudara, telinga, dan gigi, serta ia mengalami menstruasi seperti wanita. Beberapa mengatakan bahwa orang-orang menuntut (‘Īsā) akan penciptaan kelelawar, karena binatang ini adalah burung yang paling indah dalam strukturnya, yakni terdiri dari daging dan darah, terbang tanpa bulu, bersemangat dalam terbang dan cepat berputar, selalu makan nyamuk, lalat, dan beberapa buah-buahan, dan meskipun demikian, memiliki umur panjang.
Dikatakan bahwa ia hidup lebih lama daripada burung nasar dan Betinanya melahirkan tiga sampai tujuh anak (sekaligus), dan kebanyakan bercumbu saat terbang di udara. Tidak ada hewan yang menggendong anaknya kecuali kelelawar, monyet, dan manusia. Kelelawar membawa anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kadang-kadang menangkapnya dengan mulutnya, ini karena cinta dan kebaikan yang lembut padanya. Betinanya terkadang menyusui anaknya saat terbang.
Merupakan bagian dari sifatnya adalah ketika daun pohon bidang (dulb) tumbang di atasnya, ia akan menjadi lumpuh dan tidak dapat terbang. Hal ini digambarkan sebagai kebodohannya, dan karena itu ketika dikatakan, “كري اطرق) turunkan matamu, Karā),” ia akan menempel ke tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.