23 Januari 2019

PENYUCIAN DOSA PEMBUKA PINTU GAIB

Assholatu thuhrotun lilquluubi min adnaasi addzunuubi was tiftaakhun libaabil ghuyuubi
Sholat itu sebagai penyucian hati dari kotoran dosa dan untuk pembuka pintu goib.

Sholat adalah suatu bentuk pengabdian seorang hamba kepada Allah yang pengerjaannya dimulai dengan takbiratul ikhrom dan diakhiri dengan salam dengan memperhatikan rukun-rukun, syarat-syarat dan tata cara yang telah ditentukan.

Seorang yang rajin mengerjakan sholat maka dari dalam hatinya akan terpancar cahaya ilahi yang menerangi jalannya, sehingga setiap tingkah laku dan perbuatannya akan mencerminkan sikap amar ma'ruf nahi munkar sebagaimana firman Allah yang artinya:
"Sesungguhnya sholat itu adalah dapat mencegah dari perbuatan-perbuatan yang keji dan munkar."
Akan tetapi mengapa banyak sekali orang yang sudah mengerjakan sholat tetapi masih  suka melanggar larangan Allah?

Hal ini disebabkan karena oleh mereka yang kurang khusyu' dan kurang menjiwai akan arti dari pada sholat itu sendiri.  Di dalam bacaan-bacaan sholat, terdapat banyak sekali doa-doa yang sangat berguna bagi diri kita.  Misalnya saja yang terdapat dalam surat Al Fatihah ayat 6-7 yang artinya:
"Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah engkau anugerahkan ni'mat kepada mereka, bukan jalan yang di murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat."

Masalah sholat ini adalah sangat penting bagi seorang hamba kelak.  Sebab apabila sholatnya baik maka baiklah semua amal perbuatannya.  Tapi jika sholatnya jelek, maka jelek pulalah seluruh amal perbuatannya.  Dan sebelum Allah menanyakan tentang amal perbuatan yanga lain, maka yang ditanyakan terlebih dahulu adalah masalah sholat ini.

Selain itu sholat juga dapat membersihkan dosa-dosa yang melekat dalam jiwa, sebagaimana air membersihkan tubuh seseorang dari kotoran-kotoran.  Hal ini seperti yang disabdakan Rosululloh:
"Sesungguhnya perumpamaan sholat itu seperti air tawar yang mengalir dimuka pintu salah seorang dari kalian.  Dia mandi disungai itu setiap hari lima kali.  Maka apakah yang kalian lihat setelah itu? apakah masih tertinggal dari kotorannya?

Ustadz Labib M.z dalam bukunya "Kuliah Ma'rifat Syaikh Ibnu Atthoillah As Sukandari"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.