12 Agustus 2018

BUAH APEL DARI LANGIT

Syaikh Abullah Al Musili menceritakan bahwa dia pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri.  Pernah suatu hari raja Abu Mudhafar Yusuf berada di depan Al Jailani.  Raja Abu Mudhafar berkata, "Wahai syaikh Abdul Qadir, aku ingin sekali melihat karomah yang anda miliki.  Aku ingin mengetahuinya supaya aku lebih percaya dan lebih yakin."
"Apa yang anda inginkan?" sela Al Jailani.
"Aku ingin sekali memakan buah apel yang anda ambil dari langit," jawab raja.

Keinginan dan permintaan sang raja ini memang aneh, sebab pada saat itu di Irak bukanlah waktu musim apel.  Tapi apapun akan terjawab jika memang Allah menghendaki demikian.  Al Jailani kemudian mengangkat tangannya ke atas yang dengan tiba-tiba dia menggenggam dua buah apel.  Sesaat kemudian satu apel diberikan kepada raja dan yang satunya masih dipegang.  Al Jailani kemudian mempersilahkan kepada sang raja untuk memakan buah dari surga itu.  Keduanya lalu membelah apel yang berada di tangan masing-masing.  Al Jailani membelah apelnya, warnanya putih bersih dan baunya begitu wangi tak seperti buah apel pada umumnya.  Demikian halnya dengan raja.  Dia mencoba membelah apel yang ada ditangannya.  Namun apa yang terjadi? tidak seperti apel yang dibelah syaikh Abdul Qadir Al Jailani.  Kali ini apel yang dibela raja ternyat ada banyak ulatnya dan baunya pun tak sedap.

"Lho...aneh! apelnya kok seperti ini dan apel anda kok seperti itu? mengapa bisa demikian?", kata raja terheran-heran.  Syaikh Abdul Qadir menjawab dengan tersenyum, "Sebuah apel yang dipegang oleh orang-orang yang suka berbuat dholim akan menjadikan apel tersebut berulat dan akan membusuk.  Sedangkan sebuah apel yang dipegang oleh hamba Allah yang shalih akan menjadikan apel tersebut wangi dan semakin menambah kenikmatan rasanya.  Anda telah melihat hal ini!"

Dengan perasaan tak mengerti dan terheran-heran raja Abullah Mudhaffar hanya diam.  

Asrifin An Nakhrawie, S.Ag. dalam bukunya "Perjalan Hidup Syaikh Abdul Qadir Al Jailani". 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.