25 November 2017

MISTERI TAJ MAHAL DI INDIA


Sebenarnya  ia hanya sebuah monumen.  Dibangun selama 22  tahun oleh Shah Jehan sebagai  musoleum untuk  mengenang   istri   tercintanya Mumtaz ul  Zamani  yang  lebih dikenal  sebagai  Mumtaz Mahal.  Sebuah arsitektur  atas nama cinta yang menjadi  satu bangunan terindah di dunia.  Seusai dengan maksudnya, bangunan itu pun disebut sebagai Taj Mahal. Letaknya di Agra,   India   kawasan  Uttar   Paradesh.   Persis   di   tepian   Sungai   Yamuna.   Pembangunannya melibatkan 20.000 pekerja,  arsitek  paling  ahli,  seniman ahli  kerajinan  tangan,  sejumlah ahli kaligrafi,  pemahat,  ahli  batu dari  seantero  India,  Persia,  dan Turki.  Dibangun dengan presisi, emosi, seni arsitektur mengagumkan.

Bangunan  itu berawal  dari   sebuah  janji.  Berpangkal  dari   tahun 1631,  saat  Mumtaz Mahal terbaring sekarat di sisi suaminya Shah Jehan, setelah melahirkan anak ke-14 bagi sang raja. Perempuan itu menagih empat janji dari sang raja. Pertama memohon dibangunya sebuah Taj, kedua memintanya tidak kimpoi lagi, ketiga menuntut perlakuan baik suaminya pada anak- anak mereka, dan terakhir memintanya untuk mengunjungi makamnya secara teratur. Tak lama kemudian Mumtaz mahal pun meninggal. Shah Jehan sangat  terpukul  dengan kematian istrinya,  namun ia segera mewujudkan janji  bagi  sang  istri   tercinta.  Maka  ia memerintahkan pembangunan sebuah Taj  pada 1631. Selama 2  tahun Shah Jehan mengurung diri  dan berkabung.  Lantas pada 1633,   ia akhirnya menekankan   pembangunan   sebuah  makam  bagi   istrinya   di   dalam  bangunan   yang   sedang dikerjakan itu.

Lambang Cinta

Mengapa disebut   lambang cinta? Mari  kita mundur  ke  tahun yang  lebih awal.  Shah Jehan, awalnya bernama Khurrum Shihab-ud-din Muhammad, merupakan pangeran dari Dinasti Mughal.   Ia  lahir  dari  1592 di  Lahore,  dan menjadi  putra ketiga yang paling disayang kaisar Jahangir. Ia diplot sang kaisar untuk menggantikannya kelak, dan ia pun dididik secara khusus termasuk dalam bidang budaya, pengetahuan, dan seni beladiri serta kemiliteran. Di usia 16 tahun ia mengejutkan ayahnya dengan desain markasnya di dalam benteng Kabul  dan mendesain ulang benteng  Agra,  setelah diberi  wewenang oleh  sang ayah untuk memimpin sejumlah pasukan.   Ia kemudian menikah dengan Akbarabadi  Mahal  menyusul   istri kedua Kandahari Mahal. Tetapi cinta sejati justru berkembang saat ia jatuh hati pada gadis belia 14 tahun Arjumand Banu Begum, cucu bangsawan Persia. Ia terpaksa menunggu selama lima tahun sebelum diizinkan menikahi gadis menawan itu pada 1612.  Dan seusai  pesta pernikahan yang megah  itu,   istri  ketiganya  itu diberi  julukan Mumtaz   Mahal   Begum.   

Mumtaz   Mahal   justru   menjadi   istri   yang   paling   disayang   dan dimanjakannya.  Begitupun sang  istri   ini  selalu menemaninya dalam setiap penugasan ke  luar daerah.   Setia  menemani   di dalam  istana,  maupun   di   tenda-tenda   dalam  perjalanan   sang pangeran. Cinta kedua anak manusia ini memang sangat romantis, intim, dan harmonis. Dalam misi   tempur  dari  sang ayah, pada 1617,  Khurram berkat  dampingan Mumtaz, berhasil  menaklukkan Lodi di Decan,  serta mengamankan wilayah perbatasan selatan kerjaan dinasti Mughal. Untuk itu ia dianugerahi gelar "Shah Jehan Bahadur" oleh sang ayah. Gelar yang memastikannya akan menduduki tahta dinasti kelima Mughal. Sejak  Shah   Jehan  masih  menjadi   pangeran  dan   panglima  perang,  Mumtaz Mahal memang selalu mendampinginya dalam keadaan senang maupun susah, suka dan duka. Kisah cinta mereka tersiar di kalangan prajurit dan rakyat. Sampai akhirnya ketika menggantikan posisi ayahnya sebagai raja, Mumtaz Mahal selalu setia pada Shah Jehan. 

Semua kisah cinta itu tak terlupakan oleh Shah Jehan sampai akhir hayatnya. Ketika Sang istri meninggal, ia pun merasa amat terpukul. Namun semua kenangan akan cinta sejatinya dituangkan   dalam  pembangunan   Taj Mahal.  Selama   22   tahun   (sejak   1631)   sampai   1653, keseluruhan Taj Mahal rampung dibangun. Bangunan setinggi hampir 60 meter itu dibuat dengan basis batu marmer dan beberapa bagiannya diberi ukiran, hiasan, dan lapisan emas, perak, dan berlian. Semua mata takjub dan berdecak kagum.  Melihat  Taj  Mahal,  semua orang yakin bahwa  tak ada bangunan  lain yang mampu menandingi keindahannya. Benar-benar wujud cinta yang paling dalam. Hingga ajalnya di tahun 1666,  Shah Jehan pun dimakamkan di samping makam  istrinya di  dalam Taj Mahal. Menjadi lambang cinta sejati, hingga hari ini.

Taj Mahal dalam Mitos

Taj   Mahal   memang   mengandung   nuansa   berbeda.   Banyak   kontroversi   yang melambung dari sana. Mungkin karena aura dan keindahan bangunan tersebut memang mampu memengaruhi emosi pengunjungnya. Jean-Baptiste Travernier mungkin menjadi "turis" Eropa pertama yang mengunjungi Taj Mahal.   Dari   kunjungannya   tahun   1665,   ia   menuliskan   bahwa kemungkinan   Shah   Jehan berencana membangun Taj Mahal dengan marmer hitam. Namun Shah Jehan mungkin sudah digantikan anaknya Aurungzeb sebelum Taj Mahal dibangun. Sehingga akhirnyadibuat  dengan marmer putih. Sisa-sisa marmer hitam masih terlihat di seberang sungai di Moonlight Garden, Mahtab Bagh, yang tampaknya mendukung versi legenda ini. Namun hasil penelitian dan penggalian di sana pada 1990 menemukan  bahwa marmer   itu adalah marmer  putih yang berubah  warna menjadi   hitam.   Teori   tersebut   juga   sudah   diuji   coba   pada   2006   di lokasi   tersebut   dan membuktikan bahwa marmer yang digunakan adalah memang marmer putih dan bukan hitam. Masih banyak lagi  mitos dan kontroversi  soal  Taj Mahal.  

Termasuk keraguan apakah Taj  Mahal  memang dibangun khusus untuk mengenang kisah cinta Shah Jehan bagi  sitrinya Mumtaz Mahal,  atau lebih daripada  itu yaitu merupakan refleksi  cinta yang lebih murni  dalam konsep spiritual   ilahi.  Atau sekadar  propaganda dinasti  Mughal  untuk menunjukkan kajayaan mereka semata? Belum ada yang bisa memastikan. Bangunan yang mengusung konsep simetris itu merupakan satu pertanyaan lain. Lalu penataan kolam dan refleksi langsung Taj Mahal di atas air menjadi bahan perdebatan lainnya. Seribu satu pertanyaan masih mengantung di seputar Taj Mahal.

Keindahan Mengagumkan yang Misterius

Taj   Mahal   mewakili   arsitektur   mewah   yang   terbaik   dari   dinasti   Mughal.   Asliny mencerminkan perpaduan budaya dan sejarah kekasiran Islam Mughal yang pernah menguasai India.  Walau   bentuknya   mirip   tampilan   fisik   bangunan   masjid,   namun   sesungguhnya   ia merupakan sebuah makam penghormatan. Taj Mahal Mudah dikenali dari ciri kubah putih marmer, tatanan kompleksnya dan areal taman di  lahan seluas 22,44 hektar.  Termasuk aea makam tambahan,  infrastruktur pengairan, kota kecil Taj Ganji dan taman bulan purnama di utara sungai. Dalam catatan sejarah Taj  mahal  masih diliputi  kabut  misteri.  Masih  tidak  diketahui secara pasti latar belakang berdirinya kompleks Taj Mahal, walau diyakini sebagai persembahan cinta Shah Jehan terhadap istrinya Mumtaz Mahal. Begitu   juga   dengan   arsitek   utama   yang  merancang   bangunan tersebut.  

Ada   yang menduganya adalah arsitek  India,  Persia,  bahkan  Italia.  Yang pasti  bahwa pembangunannya melibatkan kolaborasi sejumlah seniman, ahli, dan perajin dari berbagai daerah. Namun   sejumlah   penelitian  merujuk   bahwa   sang   arsitek   utama   yang  misterius   itu kemungkinan   besar   adalah   seorang   Italia.   Seseorang   yang   bernama   Geronimo   Veroneo. Dugaan  muncul   berdasarkan   pernyataan  Father  Manrique,   seorang  Augustinian  Friar,   yang berkunjung ke Agra pada 1640 dalam upaya menjemput  Father Antony yang akan dibebaskan dinasti Mughal dari penjara. Namun kesaksian ini justru sangat  ditentang oleh banyak orang yang meragukan ada seniman besar   Italia di  abad ke 17 yang berada di   India.  Namun sejumlah makam Kristen Padres Santos di Agra memang menjadi  satu bukti  bahwa orang Eropa sudah berada di Agra saat pembangunan Taj Mahal dan masa sesudahnya. Satu kemewahan lain dari Taj Mahal adalah pengguaan materialnya yang didatangkan dari seluruh India dan Asia. Dindingnya dibentuk dengan potongan batu marmer dan batu pasir dalam teknik konstruksi pengunci besi. Seribuan gajah digunakan sebagai pengangkut material itu. 

Untuk   memenuhi   kebutuhan   batu   pasirnya,   didatangkan   dari   tambang   di   dekat Fatehour Sikri, lalu marmer putihnya dari Raja Jai Singh di Makrana, Rajasthan. Permata jasper berasal dari Punjab, permata jade dan kristal dari Tiongkok. Permata pirus dari Tibet, batu lapis Lazuli  dari Afghanistan,  batu safir  dari  Srilanka dan carnelian dari  Arabia.  Setidaknya ada 28 jenis batu permata yang digunakan sebagai penghias Taj Mahal. Semua   informasi   detail   mengenai pembangunan   Taj   Mahal   memang   masih terselubung.  Entah  mengapa   bangunan   yang belakangan   ini   tetap  menjadi   satu   dari   tuiuh keajaiban dunia modern  (yang baru)   itu,  masih menyimpan  rahasia besar.  Namun nilai  seni, sejarah,  budaya dan  filosofinya yang memang sarat akan  tafsir,   tetap menjadi  satu warisan perdaban manusia. Sejak 1983, Taj Mahal sudah menjadi salah satu Situs Warisan Dunia yang ditetapkan UNESCO. Ia menjadi daya tarik wisata di India, khususnya wilayah Uttar Paradesh.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.