Allah SWT berfirman:
“Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut, ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu…” (QS. Al A’rof: 163)
Dari mulsim bin Abdullah dari Said bin Jubair dari Anas bin Malik R.A ia berkata: “Rasulullah SAW ditanya tentang hari yang ketujuh. Maka Rasulullah SAW menjawab: Hari Sabtu adalah hari makar dan tipu daya. Para sahabat bertanya: Bagaimana bisa demikian ya Rasulullah? Jawab: Karena bangsa Quraisy telah melakukan makar di Darunnadwah, Firman Allah:
“Dan ingatlah ketika orang-orang kafir Quraisy memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allahlah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (QS. Al Anfal:30)
Baca Juga:
Ketahuilah, bahwa Rasulullah SAW tidaklah menanamkan hari Sabtu itu sebagai hari makar dan tipu daya, melainkan karena pada hari itu telah terjadi tujuh peristiwa makar dan penipuan terhadap tujuh orang oleh tujuh kaum.
PERTAMA
Kaum Nuh melakukan makar dan tipu daya terhadap nabi Nuh AS.
Seperti yang difirmankan Allah, ma’nanya: Dan mereka (Kaum Nuh) melakukan tipu daya yang amat besar. Karena itu mereka patut mendapatkan azab berupa topan dan malapetaka. Firman Allah, yang ma’nanya: Dan Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (Menurunkan) air yang tercurah.
KEDUA
Kaum Sholeh melakukan makar dan tipu daya terhadap nabi Sholeh AS. Seperti yang difirmankan Allah ma’nanya: Dan mereka pun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari. Karena itu mereka patut mendapatkan kebinasaan dan kehancuran. Firman Allah yang ma’nanya: Bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya.
KETIGA
Saudara-saudara Yusuf melakukan makar dan tipu daya terhadap nabi Yusuf AS. Seperti yang difirmankan Allah yang ma’nanya: Maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Hal ini karena mereka merasa dengki terhadap Yusuf, setelah mereka mengerti dan memahami akan ta’wil mimpi Yusuf, yang mana dalam mimpi itu mereka diibaratkan bintang-bintang yang semuanya merunduk kepada Yusuf AS. Atas makar mereka itu, Allah mencela dengan firmanNya yang ma’nanya: Apakah kalian mengetahui (kejelekan) apa yang telah kalian lakukan terhadap Yusuf.
KEEMPAT
Kaum Musa melakukan makar dan tipu daya terhadap nabi Musa AS. Seperti yang difirmankan Allah ma’nanya: Maka himpunkanlah segala daya (sihir) kamu sekalian, kemudian datanglah dengan berbaris. Karena itu mereka patut mendapatkan kehinaan. Firman Allah, yang ma’nanya: Dan jadilah mereka orang-orang hina.
KELIMA
Kaum Isa melakukan makar terhadap nabi Isa AS. Seperti yang difirmankan Allah, ma’nanya: Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu, dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. Karena itu mereka patut mendapatkan pengusiran dan penghinaan. Firman Allah, yang ma’nanya: Telah dilaknati orang-orang kafir dari bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putra Maryam.
KEENAM
Gembong-gembong Quraisy melakukan makar dan tipu daya terhadap nabi Muhammad SAW. Seperti yang difirmankan Allah, ma’nanya: Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. Karena itu mereka patut mendapatkan azab dan siksa. Firman Allah, yang ma’nanya: Dan sesungguhnya Kami merasakan keapda mereka sebagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat)
KETUJUH
Kaum Bani Israil melakukan makar dan tipu daya atas larangan Allah. Seperti yang difirmankan Allah, ma’nanya: Dan tanyakanlah kepada bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu. Karena itu mereka patut mendapatkan kutukan. Firman Allah, yang ma’nanya: Atau kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat durhaka) pada hari Sabtu.
Kitab As Sab’iyatu fil mawaa’idil Barriyat oleh
Syaikh Abu Nasr Muhammad Bin Abdurrahman Al Hamdany.
Diterjemahkan oleh Idrus H. Al Kaff
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.