Dari banyaknya korban jiwa sewaktu pembangunan membuat bendungan
ini sering minta tumbal nyawa. Tak hanya
warga sekitar, pengunjung, pengguna jalan yang diusili bahkan petugas jaga
pintu air waduk itu pun diganggu.
Anehnya saat digelar ritual pembersihan lelembut, sosok tersebut tak
suka kopi sebagai pendamping sesaji, melainkan menyukai Bir.
Waduk Parisdo atau umumnya orang menyebut bendungan Walahar,
yang berada di kampung Walahar desa Walahar, Klari, Karawang, Jawa Barat ini
memang berperan penting dalam mengatasi banjir akibat luapan Waduk Curug dan
Waduk Jatiluhur, Purwarkarta. Dibangun
pada masa penjajahan kolonial Belanda sekitar tahun 1918. Diatas bendungan antik ini terbentang jalur
lalulintas sepanjang 200 meter dengan ketinggian 150 meter dan memiliki lima
pintu air. Konon pembangunan waduk tersebut
dikerjakan oleh para tenaga kerja paksa dan menelan sekian korban nyawa. Dari banyaknya korban itulah sejak tahun 1925
suasananya menjadi angker, sebab arwah para korban kerap muncul mengganggu. Hingga sekarang keusilannya masih menghantui
warga sekitar. “Pokoknya ada saja
laporan warga atau para pengguna jalan yang merasa diganggu penghuni waduk ini
pak,” ujar Endang, 46 tahun salah seorang penjaga pintu air.
ULAH ARWAH TUAN BROCHMAN
Lebih rinci diceritakan satu pengalaman ghaib teman
sekerjanya yang merasa diusili ketika membawa wanita penghibur yang akan
dikencani. Ceritanya korban yang meminta
dirahasiakan namanya, sebut saja HR, waktu kejadian sedang tugas jaga
malam. Selain pemberani ia pun dikenal
doyan perempuan nakal. Salah satu contoh
buruk yang sering dilakukannya, pada saat bertugas HR kerap membawa wanita
nakal ke tempat kerja. Sebagaimana
cerita yang disampaikan korban pada malam itu sekitar pukul sebelas malam, ia
begitu gelisah. Sebab wanita yang akan
dikencaninya itu belum nampak batang hidungnya.
Untuk menghilangkan kegelisahan, iseng ia naik keatas dan memeriksa
mesin Cren.
Baca juga: GANGGUAN ARWAH SEORANG TEMAN
Namun baru saja masuk, mendadak terdengar suara motor
berhenti pas di bawahnya. Kontan ia
urungkan niatnya. Kemudian turun
mendatangi asal suara. Sayangnya ketiak
menuruni anak tangga terdengar kembali suara motor itu menjauh. “Waktu itu ia mengira wanita yang ditunggunya
datang, tetapi setelah mengetahui motor pergi lagi, HR pun kembali ke ruang
mesin,” jelas Endang menirukan kembali cerita temannya. Tapi aneh baru beberapa langkah mendadak
terdengar percakapan dua orang diatas jembatan, satu wanita dan satunya lagi
laki-laki. Penasaran, ia pun kembali
turun dan mencoba mengintip.
Kekagetannya tak mampu disembunyikan.
Pasalnya wanita yang ditunggu-tunggu kini terlihat jelas tengah bercumbu
dengan lelaki berpostur tinggi besar, berkulit putih dan berambut
kemerahan. Namun ketika didekati, sosok
bule itu langsung lenyap. HR kaget, begitu wanita itu tahu yang mencumbuinya
adalah bangsa lelembut maka dia menjerit ketakutan sejurus kemudian tak
sadarkan diri. “Sejak kejadian itu, ia
tak berani lagi jaga sendirian, apalagi membawa wanita nakal untuk dikencani,”
sambungnya.
Selain kejadian yang menimpa HR, Endang pun mengisahkan
pengalamn seorang pengendara motor yang diusili sosok bule hingga
kesurupan. Malam itu, pengendara
tersebut menjemput istrinya yang baru pulang dari Karawang. Saat melintas di areal bendungan, tiba-tiba
muncul sosok bule didepan mereka .
Kontan, sang suami langsung menghentikan laju motor. Ketika berhadapan si istri dipaksa turun oleh
sosok itu. Karuan saja, permintaan itu
pun ditolaknya. Ternyata penolakan itu
membuat sosok tak dikenal itu marah dan langsung berubah wujud. Menyaksikan perubahan sosok dihadapannya,
yang ternyata bukan manusia, si suami langsung tancap gas meninggalkan lokasi.
“Melaju dengan kecepatan tinggi dalam keadaan panik,
mengakibatkan motor oleng. Dan waktu
melintasi tikungan, mendadak rem selip dan suami istri itu langsung
terjungkal. Beruntung si suami tidak
mengalami luka serius. Tapi si isteri
lukanya cukup parah,” kenang Endang.
“Ketika di tolong warga, si suami kesurupan, ngomel dan berteriak
histeris. Hal ini membuat warga panik
dan berusaha menyadarkannya. Namun usaha
mereka sia-sia. Akhirnya setelah minta
bantuan pak Suhedi 55 tahun, warga sekitar, pengendara motor itu sadar
kembali. Ketika ditemui di rumah
mertuanya, pak Suhedi, pengajar SMP di Karawang, membenarkan keterangan
Endang. Dengan tegas pria bertubuh
sedang serta dikenal mumpuni mengatakan bahwa sosok bule yang kerap muncul dan
berbuat usil, tergolong suka wanita.
Baca Juga: CERITA UNIK JIMAT PENANGKAL
Bahkan menurutnya sosok tersebut semasa hidupnya bernama Tuan Brochman,
pria berkebangsaan Belanda yang menjadi pencetus ide pembangunan bendungan
Parisdo. Tuan Brochman waktu itu juga
dikenal sebagai pemilik beberapa perusahaan kongsi di wilayah IV Jawa Barat,
termasuk di kawasan Karawang. Banyak
peninggalan-peninggalannya yang masih berfungsi hingga sekarang, diantaranya
adalah jembatan gantung Teluk Jambe, Bangunan tua perusahaan percetakan balok
es (dikenal dengan sebutan pabrik es).
Serta beberapa gedung tua dan jembatan sasak misran serta pintu air
Traum timur yang difungsikan untuk mengairi persawahan. Bahkan dalam ritual yang dilakukannya, pak
Suhedi pernah melihat penampakan Tuan Brochman. “Sosoknya terlihat sedang mengontrol
dan memandori para pekerja proyek pembangunan bendungan walahar. Bentuk lain dari keusilannya adalah menjelma
menjadi salah seorang pengunjung,” katanya.
Masih menurut pria humoris ini, sosok tersebut selalu muncul dan sengaja
menerjunkan diri ke dalam bendungan. dan
jika terlihat pengunjung bahkan menyelamatkannya, malah si pengunjung itulah
yang mati tenggelam. “Korban tenggelam
di sini sudah sering terjadi pak, apalagi saat menjelang pelaksanaan pembuangan
lumpur sedimen, pasti ditemukan korban.
Baca juga: MISTERI MOBIL AMBULAN
Makannya,sebelum dilakukan pengurasan waduk, saya kerap diminta untuk
membantu prosesi ritual selamatan sebagai pembuka plawangan dan meminta izin
pada penghuni ghaib lainnya seperti sosok si gagu,” tuturnya enteng. “Penghuni ghaib disini sangat aneh pak, meski di tempat
terbuka tapi tetap berbuat jahil,” imbuhnya.
Tak hanyak pak Suhedi yang mampu melihat sosok bule. Salah satu anggota tim program acara Uji
Nyali milik salah satu stasiun televisi swasta, sebelum menggelar acara live,
seorang anggota langsung memasuki ruang penyanggah berukuran enam kali dua
meter di kaki jembatan untuk menggelar ritual minta izin dengan cara
meditasi. Menjelang tengah malam
mendadak muncul sosoknya hanya terlihat berdiri dari kejauhan. “Sosok Tuan Brochman terlihat mengenakan
seragam menir dengan tongkat ditangan serta topi besar dikepala. Kumisnya besar melintang di tangannya
tergenggam sebotol minuman,” kenangnya.
SUKA MINUM BIR
Ditemui di ruang kerjanya, Adoy kepala petugas penjaga
bendungan Parisdo mengakui keangkeran tempat kerjanya. Ia tak membantah sedikit pun keterangan pak
Suhedi. Bahkan ia punya pengalaman
menarik berkenaan dengan tugasnya. Waktu
itu salah satu mesin Cren berkapasitas 10 Ton yang fungsinya untuk membuka
pintu air, mengalami kerusakan fatal.
Hingga berminggu-minggu lamanya mesin tersebut tetap ngadat. Bermacam peralatan canggih serta tehnisi
berpengalaman tak sanggup menghidupkan kembali mesin ke kondisi semula. Hingga membuat pusing para tehnisi. Tak terkecuali Adoy. Ia pun dibuat kesal dengan mangkraknya mesin
Cren tersebut.
Dalam kebingungan mendadak muncul ide jitu. Yakni meminta bantuan pak Suhedi. Singkat cerita, setelah semua persyaratan
sesaji tergelar, seperti nasi tumpeng kuning, tiga telor ayam kampung, bunga
setaman, rokok putih, kue jajan pasar, kemenyan dupa ratus, serta sekaleng kue
kering. Di ruang mesin atas itu pak
Suhedi menggelar ritual. Ia duduk
bersila untuk meditasi. Entah dengan mantra
apa tak lama terlihat seperti komunikasi dengan seseorang yang tak nampak. Selang dua puluh menit, ia pun sadar kembali
dan segera mengahiri meditasi. Apa yang
didapat dari hasil ritual, sungguh membuat Adoy merinding. Kebiasaan Adoy disetiap malam jum’at yang
menyediakan sesaji dianggap kurang lengkap.
Sesaji itu katanya hanya untuk para pengikutnya saja. Sedang kesukaannya sendiri tak pernah
diperhatikan. Yaitu sebotol minuman
Bir.
Meski proses ritual mendapat kecaman dari pihak lain, karena
berbau animisme tetapi di penghujung ritual sebagaimana yang diminta sosok
ghaib lewat komunikasi dengan pak Suhedi, Adoy pun menyediakan sebotol minuman
Bir. Setelah diikutkan dalam sesaji, dan
dimantrai, Bir itu kemudian dibuka. Lalu
tanpa ragu lagi isi botol tersebut ditumpahkan merata ke seluruh mesin Cren
yang ngadat itu. Ajaib…!! beberapa saat
kemudian, mesin Cren yang difonis tak bisa digunakan lagi itu mendadak
berfungsi. “Nah…! itulah kejadian aneh
yang sempat membuat saya bingung pak, kenapa cuma dengan Bir saja kok bisa…!”
imbuh pria bertubuh gempal ini meyakinkan.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.