7 September 2019

TEMPAT PERTAPAAN PRESIDEN SOEHARTO

Inilah 3 tempat yang dijadikan tempat tirakat oleh presiden ke 2 RI yaitu Soeharto. Ditempat inilah presiden mengolah ilmu kebatinannya sebagai pegangan dalam memimpin Indonesia. Terbukti dalam sejarah bahwa presiden Soeharto menjabat paling lama sebagai presiden RI yaitu selama kurang lebih 32 tahun. Berikut 3 tempat yang dimaksud:

TUGU SOEHARTO
Tugu Soeharto terletak di wilayah kota Semarang tepatnya di pertemuan antar 2 sungai yaitu Kali Garang dan Kali Kreo. Di tempat ini banyak orang yang melakukan rituual Kejawen. Pada umumnya tempat ini ramai dikunjungi pada malam 1 Suro. Pengunjung menghabiskan malam pergantian tahun di tempat ini dengan cara berendam di tempat ini atau istilah jawanya Kungkum. Salah satu pengunjung mengatakan bahwa kungkum adalah suatu proses penyatuan diri dengan alam. Sikap pasrah kepada sang pemilik alam dan mensucikan diri dari segala dosa yang pernah diperbuat, serta menghanyutkan segala kotoran baik jasmani maupun rohani yang dilambangkan dengan kungkum.

Pada saat Soeharto masih menjabat sebagai Presiden, tempat ini sering dijadikan sebagai tempat kungkum atau berendam dan melakukan tirakat untuk mendapatkan ketenangan jiwa. Menurut keterangan masyarakat setempat, biasanya presiden Soeharto berendam di dekat tugu ini semalam suntuk.

"Biasanya beliau datang pada tengah malam dan berakhir pada dini hari, apalagi saat beliau menduduki posisi sebagai Pangdam Diponegoro" ujar seseorang yang mengaku sering melihat presiden RI kedua, berendam di dekat tugu Soeharto.

DLEPIH TIRTOMOYO, WONOGIRI
Tempat lain yang dipergunakan mantan presiden Soeharto untuk mengasah ilmu kebatinannya adalah di petilasan Panembahan Senopati yang terdapat di Dlepih Tirtomoyo di kawasan Wonogiri. Menurut juru kunci, pak Harto sering mengunjungi tempat tersebut sejak masih muda hingga memasuki kepemimpinannya sebagai presiden RI yang ke 2. Tapa kungkum sering dijalani pak Harto karena dipercaya tidak hanya memiliki efek secara mistis, melainkan juga membangun kekuatan fisik agar lebih kuat dan tahan terhadap serangan penyakit.

"Selain sering kungkum di tempat ini, pak Harto juga memiliki pusaka andalan milik Keraton Solo", kata kuncen di petilasan tersebut. Kentalnya nuansa magis dalam kehidupan mantan presiden ke 2 RI ini selalu membuat banyak orang menjadi bertanya-tanya tentang ilmu kebatinan yang dimilikinya.

SITI INGGIL DI TROWULAN
Siti Inggil termasuk dalam jajaran tempat mistis yang terdapat di wilayah desa Bejijong Trowulan kota Mojokerto. Konon dahulu presiden Soekarno dan Soeharto sering mengunjungi tempat ini untuk bertapa. Seorang sesepuh desa bernama R. Soemantri Tjokrowardoyo mengatakan, "Trowulan adalah tempat beranaung wahyu negara, jika ingin negara ini lebih baik maka tempat ini juga harus dijaga sebaik-baiknya," jelasnya.

Menurut keterangan Soemantri, presiden Soeharto pernah berkunjung ke tempat ini pada tahun 1975, setelah itu dirinya mendapatkan wangsit untuk mengawinkan tugu waseso dan tugu monas. Saat itu juga dirinya bertemu dengan presiden Soeharto dan meminta ijin untuk mengawinkan kedua tugu tersebut dengan cara melakukan ritual khusus diatas tugu monas.


Di Siti Inggil atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai tanah yang tinggi adalah petilasan Raden Wijaya pendiri kerajaan Majapahit. Di tempat tersebut terdapat sebuah makam yang menyendiri atau terpisah dengan kumpulan makam yang lainnya. Menurut Soemantri makam tersebut bukanlah makam orang penting yang hidup semasa jaman Majapahit dahulu. Tetapi itu adalah makam Mbah Kasan yang semasa hidupnya adalah paranormal pribadi pak Harto. "Mbah Kasan sendiri meninggal pada tahun 1982, ketika penduduk kampung sudah menyiapkan makam dipemakaman umum datanglah beberapa pria berseragam yang mengatakan bahwa beliau menginginkan jasad mbah Kasan dimakamkan di area Siti Inggil," kenang pria yang hampir berusia 85 tahun itu.

Menurut keterangan dinas purbakala kota Mojokerto, semasa masih menjabat sebagai presiden, pak Harto pernah membawa sebuah patung yang berada di kompleks Siti Inggil. Patung tersebut berupa patung Bathara Siwa. Saat ini area Siti Inggil banyak dikunjungi oleh orang-orang yang ingin memiliki kedudukan tinggi dalam pemerintahan yang diantaranya juga sudah menjabat sebagai petinggi negara.

Majalah Kisah Nyata edisi 65

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.