11 Agustus 2018

SEJARAH SIMBOL SWASTIKA


Setiap melihat simbol Swastika, maka kita langsung teringat akan sepasukan Nazi dan Hitler sebagai pemimpinnya yang dengan begitu kejam, yang membantai puluhan juta orang Yahudi, Gypsy, dan ras lainnya yang dianggap ras yang lebih rendah.  Dan kemudian, secara reflek, simbol malang itu identik dengan kekejaman.

Sebenarnya, Swastika atau Svasti adalah simbol suci dalam tradisi Hindu.  Simbol yang melambangkan kesucian ini tidak hanya ada di dalam tradisi Hindu saja.  Dalam kuil-kuil Budha, contohnya ditemukan beberapa patung suci Budha yang mengenakan kalung dengan anak kalungnya berupa simbol tersebut.

Swastika pernah dan masih mewakili hal-hal yang bersifat luhur dan sakral, terutama bagi pemeluk Hindu, Jaina, Budha, pemeluk kepercayaan Gallic Roman (yang altar utamanya berhiaskan petir, Swastika dan roda), pemeluk kepercayaan Celtic kuno (Swastika melambangkan Dewi Api Brigit), pemeluk kepercayaan Slavia kuno (Swastika melambangkan Dewi Matahari Svarog), maupun bagi orang-orang indian suku Hopi serta Navajo yang menggunakan simbol itu dalam ritual penyembuhan.

Jubah Athena serta tubuh Apollo dewa dan dewi Yunani, juga kerap dihiasi dengan simbol Swastika.  Jadi bisa disimpulkan, sebenarnya simbol ini adalah lambang keagungan dan kesucian.  Kesucian yang harus terus berada di jalan yang lurus, adil dan seimbang tanpa memihak siapapun juga kecuali keadilan dan kebenaran itu sendiri.  Ketika kesucian dan kebenaran sudah tidak lurus lagi, maka tak jarang kesucian dan kebenaran hanyalah sebagai tameng untuk menutupi kekejaman yang luar biasa.  Mungkin hal tersebutlah yang mengakibatkan Nazi, atau tepatnya Hitler memilih lambang tersebut, tapi dibuat miring ke kiri sekitar 45 derajat.

Tahukah anda, bahwa Swastika sesungguhnya merupakan salah satu simbol tertua di dunia yang berasal dari masa 4000 tahun sebelum masehi.

(Kajian 81) Majalah Histeri Vol. 21 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.