Dulu ia hanya dapat menikmati hasil lukisan orang lain. Tapi aneh, setelah mimpi bertemu tokoh yang mirip Chairil Anwar, tiba – tiba tangannya mulai dapat menari – nari dalam menggoreskan kuas di atas kanvas. Ia tampak berkonsentrasi penuh dalam menyelesaikan lukisan tanpa obyek dengan hasil nyaris sempurna. Dalam keheningan melukis, tampak bermacam – macam sesaji yang diwarnai aroma bau dupa. Membuat suasana studi lukisnya kental dengan nuasa mistik.
Tanpa diduga, tiba – tiba perubahan besar terjadi terhadap diri Susanto MH(47). Lewat mimpi dalam tidur malamnya, beberapa hari kemudian ia dapat menjalankan kehidupan yang bersinggungan langsung dengan dunia supranatural. Semuanya itu tak bisa dilepaskan begitu saja dari peran ‘khodam pendamping’, yang selalu membantunya dalam melakukan pekerjaan apapun, terutama melukis.
Pertemuannya dengan seorang tak dikenal di pasar batu akik, Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, ternyata merubah perjalanan hidupnya hingga kini. Mimpi yang pertama kali dianggap biasa, ternyata memberikan makna yang begitu dalam bagi dirinya.
Kebetulan setelah dapat melukis dan penasaran tentang apa yang menjadikan semua itu bisa terjadi, ia tiba – tiba bertemu dengan seseorang bernama Erie Wahyudi(38), yang kebetulan adalah suami dari seorang tokoh supranatural cukup terkenal di Jakarta.
Melalui Pak Edi inilah, bakat yang terpendam dalam dirinya dapat dimunculkan dan direalisasikan. Hal tersebut juga tidak terlepas dari perantara sang istri yang mempunyai daya linuwih mumpuni. Tak heran dalam waktu singkat ia begitu gemulai menggoreskan kuas diatas kanvas dengan hasil nyaris sempurna.
Wangsit Lewat Mimpi
Ceritanya diawali dari mimpi saat tidur malam, sepertinya ia melihat seseorang yang keluar dari salah satu tembok bangunan Keraton Yogyakarta. Kepadanya, sosok asing itu kemudian tersenyum dan menawarkan sesuatu. “ Waktu itu lelaki misterius itu mengatakan , apakah kamu mau melukis, kalau mau nanti saya tuntun. Dan selanjutnya kamu akan terus bisa melukis, “ kenang lelaki setengah baya ini. “ Mendapat pertanyaan mendadak , saya gak bisa berbuat apa – apa Mas, tapi spontan saya jawab saja , mau! Kalau saya lihat , secara fisik lelaki itu mirip seorang sastrawan dan penyair besar yang pernah dimiliki Indonesia yakni Chairil Anwar almarhum. Entah ya, atau bukan, saya gak tahu. Yang jelas mirip, lanjutnya.
Keesokan harinya, mimpi tersebut ia ceritakan pada sang istri. Dan tanpa diduga ia pun langsung mengusulkan untuk segera membeli alat – alat lukis. “ Saat itu istri saya sudah mengira bahwa mimpi saya tersebut sebagai tanda yang mempunyai makna. Namun apa arti itu, saya juga gak tahu, yang terpenting dijalani saja dulu, “ ungkap lelaki yang juga memiliki bengkel otomatif tersebut.
Pada WM, Susanto mengaku , sebelumnya tiap hari yang dikerjakannya mengota – atik semua jenis kendaraan. Untuk urusan lukis – melukis, ia sekedar menyukai dan berperan sebagi penikmat saja. “Saya kalau sedang melihat hasil lukisan, rasanya sampai bingung sendiri Mas, kok bisa ya pelukis tersebut mencurahkan isi hatinya lewat goresan kuasnya. Dan itu menjadi sesuatu yang indah untuk dinikmati. Ya, saya hanya pecinta dan pinikmat seni saja, utamanya seni lukis Mas, “ ungkap lelaki berambut gondrong ini saat ditemui di kediamannya JL. Kol.Sugiono No. 34, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Khodam Pendamping
Pada awalnya, Susanto sempat bingung dalam menentukan obyek lukisan. Namun rupanya Tuhan pun berkehnedak lain, entah kekuatan apa dan darimana datangnya , ia mendadak dapat melukis. “Saking kagetnya , saya langsung berteriak dan lari menuju istri saya, sambil membawa hasil lukisan. Ternyata mimpi bertemu lelaki misterius itu benar. Saya langsung bisa jadi pelukis beneran, ‘kenangnya. “Dari melukis pemandangan , bunga, benda, dan wajah orang – orang kharismatik. Pokoknya saya langsung bisa jadi pelukis aliran realis Mas. Selanjutnya, tiap hari saya selalu beristirahat dengan melukis sehabis bekerja di bengkel, ‘imbuhnya.
Hari bertambah hari, ia semakin gemar menggoreskan kuasnya. Boleh dikata, jika siyang ia harus berlepotan oli dan bensin. Malamnya ia berlepotan dengan cat minyak warna – warni. Tiga bulan kemudian, mendadak ia mengkhususkan diri hanya dengan melukis wajah. Aneh, beberapa hari kemudian , lelaki misterius itu pun muncul kembali. ‘Lagi – lagi lelaki bersahaja ini berkata pada saya, teruskan melukis, nanti selalu akan selalu kutuntun., “ ujarnya sambil menguncir rambutnya.
Namun dibalik rasa bangga, ia juga bingung memikirkan keadaan dirinya. Tanpa sebab yang jelas, kadang ia sadar berbicara dengan seseorang sebelum memulai melukis, dari pertemuan itu ia semakin tak percaya melihat hasil lukisannya. Wajah tokoh yang dilukisnya seakan hidup. Meski terus dilanda rasa penasaran, ia tak pernah berhenti berkreasi, menuangkan imajinasi ke dalam kanvas dari bisikan gaib sosok lelaki misterius tersebut.
Tanpa disangka dan diduga, dua bulan kemudian ia bertemu dengan seorang lelaki dipasar batu akik Rawamangun, saat sama – sama akan kembali sebuah batu akik yang akan dikoleksi. Dalam obrolan singkat tersebut, ia semakin bertambah penasaran dengan perkataan lelaki yang bernama Erie Wahyudi. “Waktu itu ia berkata, saya mempunyai sesuatu kekuatan supranatural dalam melukis. Kemudia ia menawarkan untuk saya bersedia bersilaturahmi di rumahnya di bilangan Perumahan Taman Galaxy, Bekasi, untuk dikenalkan pada istrinya seorang paranormal kondang dengan sepesialisasi ilmu khodam,’ paparnya sambil menghisap rokok kretek kesayangannya dalam – dalam. ‘Setelah bertemu, menurut istri Mas Eri, tanpa sadar saya memiliki suatu daya linuwih yang menuntun dalam menjalani kehidupan, yakni khodam pendamping, ‘lanjtnya.
Perlu Ritual Khusus
Mulai saat itu, untuk menjaga agar khodam tersebut dapat bekerja dalam membantunya, ia disarankan untuk sering melakukan tirakat dan ritual. Terutama saat akan melukis, ia harus melakukan beberapa prosesi ritual dengan uba rampe yang dikehendaki tokoh yang akan dilukisnya. Sebab sebelum menggoreskan kuasnya pertama kali, ia harus selalu melakukan dialog gaib terlebih dulu.
‘Mulai saat itu, saya lakukan saran dari isteri Mas Edi. Bahkan hampir semua jenis puasa saya lakukan, semua demi kelebihan yang datang tak terduga itu dapat langgeng dan berguna untuk diri saya dan orang lain. Terutama bila akan melukis satu tokoh, pasti saya mulai dulu dengan ritual. Pernah ada salah satu tokoh yang minta saya melakukan puasa mutih sebelum melukisnya, “ungkap lelaki berperawakan tinggi besar ini. “Semakin besar nama dan kadigdayan tokoh tersebut, semakin berat pula persyaratan yang harus dipenuhi. Namun selama itu baik buat saya, saya akan mencoba melakukannya Mas, “imbuhnya.
Selain lelaku, Susanto juga harus menyediakan umbo rampe yang didapat dari petunjuk sang khodam pendamping. Semua sesaji yang disediakan, berkaitan erat dengan kehidupan di alam semesta ini,, baik bagi manusia maupun makhluk lainnya. Dan pada masing – masing umbo rampe tersebut, tersimpan makna yang dalam akan kewajiban yang harus dilakukan manusia. ‘Setiap jenis umbo rampe, memiliki makna masing – masing Mas, “ujarnay. ‘Yang jelas, macam – macam sesaji yang harus disediakan, semuanya saya dapatkan dari petunjuk yang datangnya tak terduga. Sama sekali tidak saya rencanakan, ‘imbuhnya.
Jenis dan Arti Ubo Rampe
Selanjutnya ia menenrangkan semua jenis umbo rampe yang sering digunakan dalam prosesi ritual sebelum melukis yakni, kembang setaman(kembang tujuh rupa, red), kopi pahit dan kopi manis, melambangkan pahit manisnya kehidupan di dunia yang penuh misteri. Buah – buahan, melambangkan hasil yang diraih umat manusia haruslah buah yang baik, berguna bagi diri sendiri dan orang lain.
Bubur merah dan bubur putih, melambangkan jiwa nasioanlisme. Telur, melambangkan cikal bakal, serta mempunya tekad yang bulat dalam menjalani kehidupan . pisang raja , melambangkan manusia harus bisa mearajai dirinya sendiri. Kapas, melambangkan jiwa yang bersih, tak selalu berburuk sangka, ringan tangan, welas asih, serta terbuka baik kepada sesama maupun pada makhluk lainnya.
Akar berbentuk meliuk – liuk dan tak berujung, melambangkan jalan kehidupan yang akan ditempuh tidaklah selalu mulus. Air kelapa, melambangkan kebutuhan vital manusia dan sebelum mengambilnya akan melihat keatas, yang berarti selalu mengharap bantuan dari Sang Maha Pencipta.
Keris, lambang pegangan atau senjata yang akan melindungi diri sendiri dari setiap bahaya. Ulekan dan cobek, melambangkan sebuah pasangan yang serasi dan saling membutuhkan . anggur merah melambangkan cinta kasih pada semua makhluk hidup. Kue jajan pasar, symbol manusia itu makhluk sosial dan individu. Patung sepasang pengantin Jawa, melambangkan tiga tahapan hidup yang tak bisa lepas dari peran Sang Maha Pencipta. Yakin akil balik, menikah dan mati.
‘Ya, itulah kira – kira arti dari sesaji yang seringsaya gunakan sebelum melukis para tokoh kharismatik tersebut., Mas. Pada intinya, hasil bumi atau semua yang tumbuh dan dihasilkan alam ini, sebenarnya mengajarkan kepada semua umat manusia untuk lebih mengerti akan arti hidup. Kalau semua itu dapat dipahami, saya yakin tak ada yang namanya gontok – gontokan, dan ingin menangnya sendiri demi kepentingan pribadi atau golonga, “jelasnya tersenyum penuh arti.
Hasil Karya
Sampai sekarang sudah lebih dari 100 buah karya lukis denganobyek gaib yang dihasilkan. Dan hampir seluruhnya karya tersebut adalah lukisan para leluhur dan tokoh yang telah meninggal dunia. Yang aneh, ia melukis tanpa melihat obyek nyata atau tanpa harus melihat foto terlebih dahulu. Tapi setelah selesai dan dibandingkan dengan foto aslinya, ternyata hasilnya persis bahkan boleh dikatakan lebih baik.
‘Pengalaman pertama melukis khodam, datang dari Mas Erie. Waktu itu ia memesan lukisan putra Kanjeng Sunan Adiprabu Anyakrawati 9Panembahan Seda Krapyak), saudara Kanjeng Prabu Sultan Agung Anyakrakusuma, yang bernama Pangeran Aryo Bumidirja, pendiri Kota Kebumen yang bergelar Kyai Bumi. Ia memesan lukisan itu disebabkan karena masih keturunan langsung dari beliau, sebelum melukis saya lakukan ritual lebih dulu. Ternyata khodam beliau minta Mas Erie sendiri juga harus melakukan ritual. Selain itu dalam waktu bersamaan saya juga dipessan untuk melukis Pangeran Aroeng Binang I yang bergelar Joko Sungkrip, ‘jelasnya.
Setelah melakukan prosesi ritual tersebut dengan cara berpuasa mutih serta memberikan sesaji kopi pahit atau manis, bunga tujuh rupa, dan menyiapkan semua ubo rampe yang diperlukan, serta peralatan lainnya. Proses untuk melukis pendamping gaib tersebut bisa dimulai. ‘Semua sesajen yang di sediakan untuk prosesi ritual itu hanyalah sebagai simbol dan mengikuti tradisi budaya Jawa yang diyakini turun – temurun saja Mas, cetusnya.
Umumnya, para spiritualis selalu mintabbantuan roh leluhur atau perewangan, dalam melakukan kegiatan yang bersifat gaib, banyak dianta mereka yang menggunakan metode in-trance. Tapi lain halnya dengan yang dilakukan Susanto, ia mengaku saat melukis khodam masih keadaan sadar total. ‘Saya hanya punya prinsip satu dalam melukis, yakni ilmu gerak yang terus mengalir seprti air. Setelah memegang kuas saya turuti saja kemauan tangan saya ini. Aneh mas, tangan saya berhenti dengan sendrinya jika obyek lukisan tersebut telah selesai. ‘Saya melukis tidak hanya para tokoh Spiritual saja, banyak khodam pejabat, pengusaha dan artis yang sudah saya lukis seperti Brigjen Pol Sudjatmiko D. Atmojo, mantan Kapolda Sulsera, David, Direktur Pertamina, Lenny Widya, artis dangdut dan banyak yang lainnya, ‘lanjutnya.
Lebih jauh ia mengatakan, lukisan yang paling berkesan yang penyelesainnya dibantu khodam pendamping yang dimilikinya, adalah saat menyelesaikan lukisan sosok ratu jin bernama Ratu Gending Krisna.’Rasanya waktu itu sangat mencekam Mas, sosok ratunya sendiri memang cantik. Tapi para pengawal yang ada dibelakangnya dengan jumlah ratusan, wajahnya sangat menyeramkan. Pokonya saya pingin lari waktu itu, tapi berkat niat yang besar dan ritual yang benar, mereka hanya mengaawal saja ratunya dengan diam ditempatnya masing – masing sampai saya menyelesaikan goresan terakhir.
Wahana Mistis No.50/III
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.