Ini adalah daftar orang-orang sukerta yang perlu diruwat agar terhindar dari gangguan gaib batara kala.
- Ontang-Anting: Anak tunggal laki-laki.
- Unting-Unting: Anak tunggal perempuan.
- Anggana: Anak tunggal karena seluruh saudaranya telah meninggal.
- Kedhana-kedhini: Sepasang anak laki-laki dan perempuan.
- Kedhini-Kedhana: Sepasang anak perempuan dan laki-laki.
- Kembang Sepasang: Anak dua perempuan semua.
- Uger-Uger Lawang: Anak dua laki-laki semua.
- Pancuran Kapit Sendang: Tiga bersaudara, perempuan, laki-laki, perempuan.
- Sendang Kapit Pancuran: Tiga bersaudara, laki-laki, perempuan, laki-laki.
- Cukit-Dulit: Tiga bersaudara laki-laki semua.
- Gotong Mayit: Tiga bersaudara perempuan semua.
- Sarimpi: Empat bersaudara perempuan semua.
- Saramba: Empat bersaudara laki-laki semua.
- Keblat Papat: Empat bersaudara, laki-laki, perempuan, laki-laki, perempuan.
- Pancagati (Pandawa Pancala Putri): Lima bersaudara perempuan semua.
- Pandawa (Pandawa Pancala Putra): Lima bersaudara laki-laki semua.
- Ipil-Ipil (Pipilan): Lima bersaudara empat, perempuan satu pria.
- Padhangan (Pandawa Madhangake): Lima bersaudara, empat laki-laki, satu perempuan.
- Sapasar: Lima bersaudara, satu-laki-laki dan empat perempuan.
- Gilir Kacang: Lima bersaudara laki-laki, perempuan, laki-laki, perempuan, laki-laki.
- Lumpat Kidang: Lima bersaudara laki-laki, perempuan yang tidak berurutan/beraturan susunannya.
- Garendhel: Lima bersaudara, laki-laki, perempuan, tapi banyak laki-lakinya dengan perempuan sebagai yang termuda atau sebaliknya.
- Gendhong: Bersaudara ganjil lebih dari lima orang dengan saudara perempuan di tengah-tengah.
- Pathok: Bersaudara ganjil lebih dari lima orang, dengan saudara laki-laki di tengah-tengah.
- Sumarak: Bersaudara lebih dari lima orang, laki-laki semua.
- Estri Sajuga: Bersaudara lebih dari lima orang, perempuan semua.
- Pandhawa Nyandhangi: Enam bersaudara dengan satu laki-laki sebagai anak termuda.
- Kembar: Baik saudara kembar laki-laki atau perempuan.
- Dampit: Saudara kembar laki-laki dan perempuan.
- Gondhang Kasih: Saudara kembar dengan warna kulit berbeda, satu warna hitam dan satu warna putih.
- Tawanggantungan: Saudara kembar yang lahir tidak bersama-sama dalam satu hari.
- Bungkus: Anak yang lahir terbungkus oleh selaput.
- Karendha: Anak kembar lahir terbungkus dalam satu selaput.
- Sumala: anak yang lahir cacat.
- Jempina: Bayi prematur
- Margana: Anak yang lahir sewaktu sang ibu sedang bepergian dari desanya.
- Wahana: Anak yang lahir sewaktu sang ibu sedang menghadiri pesta (Upacara).
- Wujungan: Anak yang lahir waktu terjadi huru-hara atau peperangan.
- Julung Sarab: Anak yang lahir sewaktu matahari hampir tenggelam namun masih bersinar.
- Julung Sungsang: Anak yang lahir pada waktu tengah hari.
- Julung Caplok: Anak yang lahir pada waktu senjakala bersamaan dengan matahari tenggelam.
- Julung Kembang: Anak yang lahir pada waktu matahari terbit.
- Cemani: Anak yang lahir berkulit hitam legam.
- Wungle: Anak yang lahir berkulit putih pucat.
- Salewah: Anak yang lahir dengan wajah berkulit separo merah dan separo putih.
- Tiba Sampir: Anak yang lahir berkalung ususnya sendiri.
- Tiba Ungker: Anak yang lahir dengan ususnya membelit leher.
- Wungkul: Anak yang lahir tanpa plasenta/ari-ari.
- Thok Thing (Thothok dan Kathing): Anak yang lahir dengan kepala kecil.
Disebutkan dalam tembang Asmaradana karya Ki S. Padmosoekotjo (Ngengrengan Kasusatran Jawi Jilid I, 1958: 110-112)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.