12 April 2018

RAHASIA JODOH DARI ALLAH


Sholat jum’at baru saja usai ditunaikan. Pak Yunus seperti biasa masih berada dalam masjid bersama beberapa bapak  yang  lain. Tiba-tiba, baru  saja  selesai berdzikir, Pak Daud menghampiri Pak Yunus: menepuk pundak Pak Yunus lantas berjabat tangan. Ya, Pak Yunus dan  Pak  Daud  sudah  berteman  sejak  lama  semenjak  dipertemukan  dalam  satu pengajian.“Gimana kabarnya Pak?”, sapa Pak Daud “Alhamdulillah  baik.  Bapak  sendiri  gimana?”,  balas  Pak  Yunus “Alhamdulillah..  (terdiam  sebentar).  Ngomong-ngomong,,  masih  sendirian  aja  nih  Pak?”, Pak Daud melempar pertanyaan gurauan yang selama ini sering diajukannya.
Pak  Yunus  hanya  tersenyum  seperti biasanya  jika  ditanya  hal  itu. Semenjak  istri Pak Yunus meninggal dunia beberapa  tahun  lalu, Pak Yunus menjalani hari-harinya tanpa pendamping. Usianya yang sudah kepala 6 pula yang sepertinya menjadi salah satu  keputusan  untuk  tak  ingin  menikah  lagi.  Ketiga  anaknya  yang  telah berkeluarga membuat  Pak Yunus  semakin  kesepian. Ya,  sebagai  seorang  laki-laki,  terkadang perasaan membutuhkan seorang pendamping di hari tua, juga dialami oleh Pak Yunus. Banyak teman di sekitar Pak Yunus yang menyarankan untuk menikah lagi, termasuk Pak Daud.

1 Syawal 1430 H 
“Hei,,  saudara-saudara,,  Tasya mau  nikah  2011  nanti..”, 
Mira, menantu  Pak Daud, tiba-tiba berteriak di ruang  tengah saat kumpul keluarga besar Pak Daud. Spontan, saudara-saudara yang lain langsung bertanya ke yang bersangkutan, Tasya, anak bungsu Pak Daud. 
“Bener Sya?” 
“Bener ka Tasya?” 
Tasya hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan itu dengan senyuman, sambil berkata: 
“Itu hanya rencana pribadi. Belum tahu rencana ALLAH nantinya..” 
Di sisi lain, Tante Yeni hanya terdiam, dan tersenyum yang cukup dipaksakan. Tante Yeni adalah adik perempuan Pak Daud yang belum juga bersuami di usianya yang menjelang kepala 5. 
Tasya  menangkap  semburat  yang  tidak  mengenakkan  ketika  melihat  wajah  tante Yeni.Tasya sadar  dan  merasakan  apa  yang  tante  Yeni  rasakan:  keponakannya  sudah merencanakan akan menikah,,  sementara dirinya??. Mungkin hal  itulah yang ada di pikiran tante Yeni, pikir Tasya. Tante Yeni memang belum menikah hingga saat ini, yang mungkin seharusnya sudah saatnya mempunyai anak atau bahkan menimang cucu. Tapi, ya itulah jodoh. Tante Yeni bisa dibilang belum menemukan jodohnya hingga saat ini. 

Apakah  karena masalah  kecantikan? Ooohh,,  tentu  tidak!  Tante Yeni cukup  cantik dengan kulit putihnya. Apakah karena agamanya? Oooohh,, jangan salah,,  tante Yeni adalah wanita yang  sangat menjaga qiyamullail. Apakah karena hartanya? Ooohh,,  tentu  saja  tante Yeni cukup mandiri untuk menghidupi dirinya walaupun tanpa pekerjaan tetap, yang penting tetap berpenghasilan.  Apakah  karena  keturunannya?  Ooohh,,  tante  Yeni  adalah  keturunan terhormat, dari  bapak  yang  seorang  kepala  sekolah. Lantas,,  apa  yang membuatnya  hingga saat ini belum juga menikah?? Ya,  itulah misteri  jodoh. Kita  tak kan pernah  tahu kapan datangnya, dan kita takkan pernah tahu dengan siapa kita berjodoh. Kita hanya bisa menanti, berusaha, berdo’a dan terus memperbaiki diri. 

Seperti  jum’at biasanya, beberapa bapak masih berdzikir di dalam masjid usai sholat jum’at, termasuk Pak Yunus dan Pak Daud. Pak Yunus menghampiri Pak Daud yang sedang berada di pojok masjid. 
“Assalamu’alaikum. Pak..”, sapa Pak Yunus sambil menjabat tangan Pak Daud. 
“Wa’alaikumusalam..”, jawab Pak Daud hangat. 
Pak  Yunus  menyampaikan  maksudnya;  ia  ingin  menikah  lagi  dan  ingin  mencoba berkenalan dengan adik perempuan Pak Daud, tante Yeni. Pak Daud dengan senang hati menerima tawaran itu dan mengabarkan hal ini kepada adiknya,  tante Yeni. Tante Yeni  pun mengiyakan;  hal  ini  yang tentunya  sangat  dinantikan tante Yeni. Pertemuan pertama pun sudah diatur oleh Pak Daud. Pak Daud menemani Pak Yunus untuk berkunjung ke rumah orang  tua Pak Daud, yang  tak  lain dan  tak bukan adalah  tempat tinggal tante Yeni. 

Mereka berbincang dan berkenalan lebih dalam. Pertemuan demi  pertemuan  dilakukan.  Tak  ada  jalan  berdua,  selalu  ada  yang menemani,  layaknya  ta’aruf pada  umumnya. Hanya  ada  4  kali  pertemuan  dan  kedua  belah pihak  keluarga  juga  menyetujui, termasuk  anak-anak  Pak  Yunus.  Akhirnya  khitbah  pun dilangsungkan. Keluarga besar Pak Daud  telah berkumpul sejak pagi di  rumah orang  tua Pak Daud. Hari ini akan ada ada pertemuan dua keluarga: keluarga Pak Yunus dan keluarga tante Yeni. Di  sela-sela persiapan khitbah,  Tasya menemani  tante  Yeni  di  kamarnya  dan bermaksud  mendapatkan  cerita  yang menarik  dari proses  ini.  Proses  menuju  pernikahan seorang gadis berumur 40-an dengan duda berumur 60-an, sungguh kisah yang unik. 
“Gimana tante perasaannya?”, tanya Tasya to the point. 
“Yaaaa,, gak nyangka aja. Padahal kamu yang udah ngerencanain nikah, sedangkan tante gak punya rencana apa-apa. Tapi ternyata sekarang tante mau dilamar..”, jawab tante Yeni sumringah. 
“Ya,, gitu deh kalo udah rencana ALLAH. Aku juga itu baru rencana pribadi. Gak tau deh ke depannya gimana. Mungkin bisa dipercepat atau diperlambat sama ALLAH dari rencanaku.”, Tasya semakin bijak dalam kata-kata. “Iya, padahal kan  tante udah hampir 50 umurnya. Tapi  ternyata emang baru saat  ini ALLAH memberikan  jodoh  itu. Nggak  tau  kenapa  pas  sama Pak Yunus,  terasa  dimudahin banget prosesnya, cuma 4 kali ketemuan. Pas ketemuan 2 kali, dia sms kalo mantap dengan pilihannya. Pas ketemu sama anak-anaknya, tante juga gak merasa takut, biasa aja. Ya, tante mah berdoa  aja  sama  ALLAH,  jika  memang  ini  yang  terbaik  maka  dekatkanlah  dan mudahkanlah, dan  jika memang bukan  terbaik untukku, maka  jauhkanlah dengan baik-baik. Alhamdulillah,, proses itu dimudahkan dan hati tante pun mantap.”, cerita panjang tante Yeni begitu membuat Tasya terperangah. “Semoga  lancar  ya  Tan,,  ke  depannya..”,  Tasya  menguatkan  tante  Yeni,  sambil bersiap menuju ruang keluarga karena sudah banyak yang menunggu. 

Setelah khitbah, hari itu juga keluarga besar tante Yeni pun berkumpul untuk membicarakan resepsi pernikahan  yang  sungguh  unik  ini.  Mulai  dari  membuat  undangan,  kepanitiaan sampai pembagian  tugas.  Ya,  resepsi  pernikahan  yang  akan  dilangsungkan  tak  jauh  beda dengan resepsi pernikahan pasangan muda pada umumnya. 

Akad  nikah  yang  dilangsungkan  beberapa  hari  setelah Hari Raya  Idul Adha  begitu khidmat. Undangan  para  anak  yatim  piatu  turut  merasakan  kebahagiaan  kedua  mempelai pada resepsi pernikahan. Dan kini, doa tante Yeni terkabul sudah; menutup masa lajangnya. 

Kisah ini terinspirasi dari kisah nyata tanteku. Ya, dalam masa penantian menemukan jodohnya,  tak sepatah  kata  pun  kudengar  dari  bibirnya menyalahkan  takdir, menyalahkan ALLAH yang seolah tak berpihak padanya. Dalam masa penantian  itu, dia sibukkan dirinya dengan  ibadah  kepada ALLAH  dan  kegiatan  sosial  di  lingkungannya.  Hingga  akhirnya, selama penantian bertahun tahun, puluhan  tahun  lamanya,  teruji sudah kesabarannya, dan  ia pun mendapatkan  jodoh yang insya ALLAH  terbaik menurut ALLAH.  Itulah misteri  jodoh. 

Kita  tak  kan  pernah  tahu  kapan jodoh  itu  datang. Manusia  hanya  bisa  berencana. Namun, ALLAH-lah  yang  berkehendak  atas semuanya.  Bisa  saja  jodoh  kita  datang menjadi  lebih cepat atau bahkan lebih lambat dari rencana kita sebelumnya. Kita pun tak kan pernah tahu dengan siapa kita berjodoh. Entah itu dengan orang yang sudah dekat dengan kita maupun orang jauh sekalipun yang tak pernah saling bertemu. Atau bahkan  kita  tak  dipertemukan  dengan  jodoh  kita  di  dunia  ini,  tapi  di  syurga-NYA  nanti. Allahu Akbar! 
Saudaraku, yakinlah bahwa ALLAH  telah menyiapkan  skenario  terbaik untuk kita dalam masalah jodoh. Tak perlu khawatir. Karena ALLAH  telah berkata dalam Q.S An-Nahl:72 :
“Dan  Allah  telah  menjadikan  jodoh-jodoh  kamu  sekalian  dari  jenismu  sendiri,  lalu menjadikan anak-anak dan cucu bagi kamu dari jodoh-jodohmu.” 
Saudaraku,  jangan pernah  terbersit sedikitpun bahwa ALLAH  tak adil karena sampai saat ini jodoh belum juga menghampiri. Coba instrospeksi diri. Gunakan masa penantian jodoh ini dengan terus berikhtiar, berdoa dan terus sibuk memperbaiki diri. Bukankah  kita menginginkan  jodoh  yang baik?  Seperti  yang  dijanjikan-NYA  dalam Q.S An-nuur:26:
“Wanita – wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita yang keji. Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” 
Teruntuk tanteku: “Barakallahu Laka Wa Baraka ‘Alaika Wa Jama’a Bainakuma Fi Khair” 

Semoga catatan  ini bisa memberi hikmah bagi kita para Akhwat yang sampai detik ini belum dipertemukan dengan jodohnya.

http://virouz007.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.