22 Maret 2018

TANGISAN RASULULLAH MENGGUNCANG ARSY


Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka’bah, beliau mendengar  seseorang  di  hadapannya  bertawaf,  sambil  berzikir:  “Ya  Karim!  Ya Karim!” Rasulullah  s.a.w.  menirunya  membaca  “Ya  Karim!  Ya  Karim!”  Orang  itu  Ialu berhenti  di salah  satu  sudut Ka’bah,  dan  berzikir  lagi:  “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti diolok-olokkan, orang  itu menoleh ke belakang  dan  terlihat olehnya  seorang  laki-laki  yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu Ialu berkata: “Wahai  orang  tampan!  Apakah  engkau  memang sengaja  memperolok-olokkanku, karena  aku  ini  adalah  orang  Arab  badwi?  Kalaulah  bukan kerana  ketampananmu  dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”
Mendengar  kata-kata  orang  badwi  itu,  Rasulullah  s.a.w.  tersenyum, lalu  bertanya: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?” “Belum,”  jawab orang itu. “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?” “Saya  percaya  dengan  mantap  atas  kenabiannya, sekalipun  saya  belum  pernah melihatnya,  dan  membenarkan  perutusannya,  sekalipun  saya belum  pernah  bertemu dengannya,” kata orang Arab badwi itu pula. Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! Ketahuilah aku  inilah Nabimu  di  dunia  dan  penolongmu  nanti di  akhirat!”  Melihat  Nabi  di  hadapannya,  dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya. “Tuan  ini  Nabi  Muhammad?!”  “Ya”  jawab  Nabi  s.a.w.  Dia  segera  tunduk  untuk mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya: “Wahal  orang  Arab!  janganlah  berbuat  serupa  itu. 

Perbuatan  seperti  itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi  seorang  yang  takabbur  yang  meminta  dihormati,  atau  diagungkan,  tetapi  demi membawa berita. Ketika  itulah, Malaikat Jibril a.s.  turun membawa berita dari  langit dia berkata: “Ya Muhammad!  Tuhan  As-Salam  mengucapkan  salam  kepadamu  dan  bersabda:  “Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahawa Allah akan menghisabnya  di  hari Mahsyar  nanti,  akan menimbang  semua  amalannya,  baik yang  kecil maupun  yang  besar!”  Setelah menyampaikan  berita  itu,  Jibril  kemudian  pergi. Maka orang Arab itu pula berkata: “Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya!” kata orang Arab badwi itu. “Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan?” Rasulullah bertanya kepadanya.  ‘Jika  Tuhan  akan  memperhitungkan  dosa-dosa  hamba,  maka hamba  akan memperhitungkan betapa  kebesaran  maghfirahnya,’  jawab  orang  itu. ‘Jika  Dia memperhitungkan kemaksiatan  hamba,  maka  hamba  akan memperhitungkan  betapa  keluasan  pengampunan-Nya. 

Jika  Dia  memperhitungkan kekikiran  hamba,  maka  hamba  akan  memperhitungkan  pula  betapa kedermawanannya!’ Mendengar  ucapan  orang  Arab  badwi  itu,  maka  Rasulullah  s.a.w.  pun  menangis mengingatkan  betapa  benarnya  kata-kata  orang  Arab  badwi  itu,  air  mata  beliau  meleleh membasahi Janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata: “Ya Muhammad!  Tuhan As-Salam menyampaikan  salam  kepadamu,  dan  bersabda: Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya karena  tangismu, penjaga Arasy  lupa dari bacaan  tasbih dan  tahmidnya, sehingga  la bergoncang. Katakan kepada  temanmu  itu, bahwa Allah  tidak  akan  menghisab  dirinya,  juga  tidak  akan  memperhitungkan  kemaksiatannya. Allah  sudah  rnengampuni  semua  kesalahannya  dan  la  akan  menjadi  temanmu  di  syurga nanti!” Betapa  sukanya orang Arab badwi  itu,  mendengar berita  tersebut.  la  Ialu menangis karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya. 

Virous dalam bukunya 17 kisah penuh hikmah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.