7 Maret 2018

MEDITASI 500 TAHUN UNTUK MENJADI NAGA


Naga   sebagai  mahluk   yang  mempunyai   karma   baik   dan   telah  mencapai   pembinaan kehidupan spiritual tahap tertentu, karena mereka telah melatih pembinaan spiritual yang sangat  lama.  Pencapaian spiritual  yang  lama  ini  menjadikan kaum naga memperoleh berkah dan kedudukan yang terhormat.  Pencapaian dan karma baik yang dimiliki  kaum naga,  menjadikan banyak naga yang mendapatkan kesempatan untuk mengabdikan dirinya secara  langsung sebagai  pendamping dan pelindung Buddha,  Bhodisatva, dan para mahluk suci  lainnya. Sering kita melihat  gambar Bodhisatva Kwan-Im sedang berdiri diatas naga yang mengantarkan kemana Sang Dewi pergi. Kaum naga memiliki  berbagai  macam ras yang berbeda-beda,  dan setiap ras terbagi dalam  dua   gender   yaitu   lelaki   dan   wanita.   
Dimana   naga   lelaki  mempunyai   tanduk   yang membesar  dibagian atasnya,   tetapi  naga wanita mempunyai   tanduk yang  lebih  ramping dan kadang mengecil dibagian atasnya. Selain itu naga lelaki mempunyai janggut yang berkilauan seperti mutiara di dagu dan pada lehernya. Dan naga wanita akan tampak berbeda pada bentuk hidungnya, yang lebih lurus. Dagu dan lehernya tidak memiliki janggut. Perlambangan   energi   naga   pada  Fung-Shui   diakui   energinya   sebagai  salah  satu pelindung  di  sebelah kiri  dan pembawa energi  keberuntungan dengan  perlambangan warna hijau atau biru. Sedangkan di sebelah kanan di lambangkan dengan energi macan. Penyatuan kedua energi yang saling melengkapi dapat membentuk suatu energi chi yang baik.

Pada aliran Fung-Shui  yang melambangkan arah angin dan musim,  dikenal  dengan istilah Naga Biru. Yang berarti naga timur dan merupakan perlambangan dari musim spring, dan awal tahun. Macan putih yang berarti macan barat dan merupakan perlambangan arah barat. Naga merupakan salah satu dari  mahluk alam  lain yang sangat  unik dalam memilih lokasi.  Mereka  tidak akan sembarang,  bahkan dapat  dibilang benar-benar  sangat  berhati-hati dalam menilai  dan memperhitungkan lokasi  tempat kediamannya.  Sehingga tempat dan lokasi yang disukai oleh kaum naga, biasanya akan memiliki energi chi yang sangat tinggi dan baik. Kelebihan dari  kaum naga  ini,  yang menjadikan kaum naga dikenal  memiliki  banyak energi  berkah  dan  rejeki   yang  berlimpah  dibandingkan  mahluk   lainnya.  Sehingga  beberapa Master   Fung  Shui  yang   dapat  mengetahui   keberadaan   naga,   akan  mempertimbangkannya sebagai suatu kelebihan yang sangat positif.

*Download ilmu gaib gratis tanpa mahar: klik disini

Inilah beberapa contoh tempat yang lebih disukai oleh kaum naga:
1. Tempat dimana terdapat pohon yang pernah disambar petir dan terbakar. 
2. Di laut pada bagian tengah teluk, biasanya ditandai dengan motif ombak yang seperti sisik
naga.
3. Di dekat pinggir pantai yang terdapat banyak batu karang yang menonjol di permukaan laut.
4. Di danau yang tenang dan bersih di gunung ataupun di kaki gunung. Kelima, di dalam gua,
dimana sering muncul pelangi di atas atau dari dalam mulut gua.

Karena pada umumnya  tempat  yang disukai  Naga sangat  erat  hubungannya dengan elemen air. Maka naga banyak dihubungi dengan dewa hujan dan batara indra, dewa halilintar (li-kong).  Hal  ini  erat   hubungannya  dengan   cara   fung-shui   yang  mempergunakan   unsur  air sebagai pembawa energi berkah dan kekayaan. Untuk menjadi naga diperlukan pembinaan yang tidak mudah, dan waktu yang sangat lama. Salah satu jenis naga berasal dari ular air. Ular air bilamana telah bermeditasi selama 500 hingga 1000 tahun, akan berubah menjadi Ular-Ikan ( ½ Ular ½ Ikan) dimana kepalanya masih berupa ular, tetapi tubuhnya mulai membesar sedikit dan sisiknya membesar seperti ikan, juga ekornya mulai berupa ekor ikan. Ular-Ikan ini bila melanjutkan meditasinya selama 500 tahun hingga 1000 tahun, maka akan berubah menjadi   Ikan-Naga  ( ½  Ikan ½ Naga  ).   

Ikan-Naga mempunyai   tubuh dan ekor seperti ikan, tetapi kepalanya membesar dan telah menyerupai kepala naga. Pada tahap ini ada juga yang telah menampakkan tanduk kecil di atas kepalanya. Di  Indonesia,  Ikan-Naga ini  banyak dijumpai  di  daerah pantai  selatan pulau jawa dan bali, karena berkah yang dimiliki Ikan-Naga ini maka banyak penduduk setempat menghormati Ikan-Naga   agar  dapat  diberikan   hasil   ikan   yang  berlimpah  dan  bebas  dari  wabah  penyakit menular. Ikan-Naga juga mempunyai unsur air yang sangat kuat, sehingga oleh masyarakat jawa di masa lampau banyak diundang sebagai  energi  yang dapat  mencegah terjadinya kebakaran terlebih-lebih dimusim kemarau yang panjang. Ikan-Naga   yang  melanjutkan  meditasi   selama  500   tahun  hingga  1000   tahun,  akan berubah  menjadi  Naga  Tanpa  Tanduk.  Seluruh   tubuhnya   sempurna  menjadi   naga,  dengan warna yang menyerupai  biru kehijauan.  

Walaupun  ada  juga  yang  telah mempunyai   tanduk, tetapi tanduk dikepalanya masih sangat kecil sekali. Naga tanpa tanduk ini banyak di jumpai dalam hiasan kerajaan-kerajaan di tanah jawa pada masa  lampau.  Dimana energi  yang  terpancar dari  naga  tanpa  tanduk dapat  menambah pamor dan wibawa dari tempat yang di diaminya. Naga Tanpa Tanduk akan menjadi Naga Bertanduk bilamana dapat bermeditasi selama 500 tahun hingga 1000 tahun lagi. Naga  Bertanduk  mempunyai   tanduk  besar   yang   sempurna,   dan  ditumbuhi   janggut panjang yang berkemilauan seperti pearl. Naga Bertanduk pada tingkat ini sebagian telah dapat terbang di angkasa tetapi kemampuan jangkauannya masih terbatas. Dibutuhkan  meditasi   sedikitnya   1000   tahun   untuk   mencapai   Naga   Emas  yang sempurna, tubuhnya dapat berubah warna seperti: cahaya emas, ataupun warna matahari. 

Naga Emas dapat   terbang  kesegala  penjuru  alam,  walaupun   tampaknya   tidak  mempunyai  sayap. Adapula jenis naga lainnya yang tampak memiliki sayap di badannya. Tidak banyak naga yang dapat mencapai tingkat Naga Emas. Salah satunya dapat kita lihat sebagai pengikut Bunda Mulia yang mengabdikan dirinya pada Bunda Mulia dan mendapat tugas untuk memegang dan menjaga Pusaka Stempel Perintah Bunda Mulia. Selain itu banyak pula   naga-naga   lainnya   yang  mengabdikan   dirinya   untuk  menjaga   dan  menjunjung   tinggi perintah Bunda Mulia. Salah satu kursi  tahta Bunda Mulia merupakan jelmaan dari 12 naga,  dan jubah dan tongkat  Kebesaran Bunda Mulia  juga merupakan  jelmaan dari  naga-naga emas.  Pada saat Bunda Mulia menampakkan dirinya di gunung Kun-Lun, 12 naga menjelma sebagai alas duduk Teratai  Emas Bunda Mulia.  Pada bagian atas Teratai  emas Bunda Mulia  tampak sinar  putih bagaikan cahaya matahari dan sinar emas bagaikan cahaya rembulan. 

Cahaya ini merupakan sinar dari tubuh dan janggut naga yang menjelma sebagai Teratai Emas. Masih   banyak   lagi   kisah   naga   yang   mengabdikan   dirinya   pada   Bunda   Mulia, Bodhisatva,  pewaris ajaran dan murid Bunda Mulia. Hasil  meditasi  dan karma baik dari  kaum naga, menjadikan kaum naga memiliki berkah dan energi rejeki yang luar biasa banyaknya. Hal ini membuat kaum naga banyak di hormati dan di berikan persembahan oleh manusia. Semua ini bertujuan, agar kiranya sang naga sudi melimpahkan berkah keberuntungan yang dimilikinya. Kaum naga  juga dapat  mengerti  bahasa burung dan binatang  lainnya.  Dimana ada suatu cerita  legenda yang menjelaskan bilamana seseorang memakan hati  naga,  dia dapat mengerti   bahasa   binatang.  Kepercayaan   ini   tidak   hanya   dipercayai   oleh  masyarakat  China terdahulu,   tetapi   juga   di  indonesia.   Cerita   tentang   hati   naga   yang  menjadikan   seseorang mengerti bahasa binatang juga dipercayai oleh penganut kepercayaan jawa kuno di Indonesia. Kisah  ini  mungkin  telah menjadi   legenda di   tanah  jawa,  kisah hati  naga dapat  dilihat pada   cerita  Aji  Saka.  Aji  Saka  merupakan  orang  pertama   yang  menginjak   tanah   jawa  dan sebagai nenek moyang manusia di tanah jawa.
Havana, dalam ebooknya Kumpulan Misteri Dunia Part 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.