11 Februari 2016

KISAH PEMBUKTIAN AJI HALIMUN (ILMU MENGHILANG)


Ilmu halimun adalah sebuah ilmu yang sangat langka, dimana pada zaman dahulu banyak digunakan para pendekar maupun para pedagang sebagai perlindungan diri.  Kali ini penulis akan mengajak pembaca untuk menikmati sepenggal kisah pengalaman seorang pedagang yang memegang ilmu halimun untuk sebuah perlindungan.  Kisah ini penulis ambil dari sebuah buku kuno yang penulis dapatkan beberapa tahun silam.  Tidak usah panjang lebar, silahkan baca kisahnya dibawah ini, semoga berguna sebagai penambah wawasan pembaca sekalian.


Dikisahkan oleh seorang Ulama salaf, bahwa pada suatu hari ada satu rombongan yang sedang mengadakan perjalanan jarak jauh dalam rangka berdagang.  Rombongan tersebut tiba dalam suatu perkampungan terpencil disuatu tempat.  Di perkampungan tersebut para rombongan melakukan istirahat untuk melepas lelah setelah jauh berjalan, mereka memutuskan untuk menginap satu malam.  Tidak lama kemudian datanglah sekelompok orang yang merupakan penduduk kampung tersebut yang memberitahukan sesuatu kepada rombongan pedagang itu.  Mereka mengatakan, “Barang siapa yang bermalam di kampung ini akan dirampok dan dibunuh atau hartanya akan dicuri para pencuri dari kampung.  Orang asing yang bermalam disini biasanya tidak akan pernah selamat, semua dibunuh dan hartanya diambil.  Maka dari itu, segeralah pergi carilah tempat lain agar kalian selamat!”  Mendengar hal itu, para rombongan pedagang tersebut segera pergi meninggalkan perkampungan itu dan mencari daerah lain yang aman.  Hanya ada satu orang dari rombongan itu yang nekat memberanikan diri bermalam di kampung tersebut dengan suatu alasan karena sudah terlalu lelah dan tidak bisa melanjutkan perjalanan.  Perlu pembaca ketahui bahwa pedagang yang pemberani tersebut adalah seorang ahli ibadah. 
Ketika waktu senja mulai tiba, pedagang itu segera melakukan ibadah sholat maghrib, berzikir dan disambung sholat isya’ kemudian makan malam. Setelah selesai melakukan semuanya kemudian tibalah waktu untuk tidur malam.  Sebelum tidur pedagang tersebut mempersiapkan diri untuk membuat benteng ghaib dengan sebuah ilmu halimun yang dipelajarinya agar nantinya terlindungi dari kejahatan para perampok maupun para pencuri.  Setelah mengamalkan ilmu halimun tersebut kemudian pedagang itu segera tidur.   Akan tetapi pada malam itu dia sulit untuk memejamkan mata.  Hingga tengah malam pedagang tersebut belum juga dapat tidur.  Dalam keheningan malam yang sunyi tersebut, tiba-tiba terdengarlah suara beberapa kuda.  Mendengar hal itu, pedangang tersebut sangat cemas, akan tetapi dia tetap pada posisi tidur walaupun belum bisa tidur.  Setelah kuda-kuda itu berhenti, kemudian turunlah beberapa orang perampok dengan menggunakan pedang yang sangat tajam, kemudian menerobos masuk ke penginapan pedagang tersebut lalu diayunkanlah pedang itu ke tubuh pedagang itu, akan tetapi apa yang terjadi.  Subhanallah, pedang-pedang yang diayunkan itu tidak satupun mengenai tubuh sang pedagang.  Setelah itu para perampok itu segera pergi meninggalkan pedagang tersebut.  Selang beberapa saat para perampok itu datang kembali untuk melakukan hal yang sama yaitu ingin membunuh pedagang tersebut dengan pedang-pedang mereka yang tajam.  Akan tetapi tetap saja pedang-pedang itu tidak bisa melukainya.  Demikianlah dalam satu malam para perampok itu datang sampai 70 kali, namun selalu gagal melakukan pembunuhan pada diri pedangang itu.
Setelah pagi tiba, ada orang yang datang kepada pedagang tersebut lalu bertanya, “Wahai ki sanak! anda ini anak manusia atau keturunan jin?”, Kemudian pedangang tersebut menjawab, “Saya adalah anak manusia biasa seperti kamu”,  lalu orang itu bertanya lagi, “apakah gerangan yang anda lakukan semalam sehingga saya mendatangi anda sampai 70 kali selalu gagal untuk melaksanakan kemauan saya.   Ketika saya menghampiri anda, seakan-akan antara saya dengan anda terhalang oleh tembok baja yang tebal.”  lalu pedagang itu menjawabnya lagi, “Sebetulnya saya pernah mendengar sebuah riwayat hadist yang kurang lebih berbunyi: “Barang siapa membaca 33 ayat yang ada di dalam Al Qur’an (ilmu halimun versi islam) , maka semalam ia akan selamat dari tujuh bahaya dan pencurian.  Begitu pula selamat hartanya, keluarganya dan anaknya dari sore hari sampai pagi hari”. 
Setelah mendengar semua keterangan dari pedagang itu, maka orang itu segera meminta maaf kepada pedagang itu dan mengakui kebesaran Allah serta tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. 
Demikianlah kisah pembuktian ilmu halimun, dimana dengan izin Allah maka tidak ada yang tidak mungkin.  kita semua di anjurkan oleh rosululloh untuk selalu berdoa setiap saat agar terlindungi dari kejahatan makhluk.  Jangan lupa baca artikel menarik lainnya di blog ini.
SEKIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.