31 Juli 2018

PERJANJIAN GAIB PANEMBAHAN SENOPATI DENGAN RATU KIDUL


Sejak dulu pantai Parangkusumo cukup dikenal di kalangan spiritualis.  Pantai yang terletak di sebelah barat pantai Parangtritis yang kini ditandai dengan bangunan Cepuri ini konon merupakan titik dimana pintu gerbang kerajaan gaib Segara Kidul berada.  Ya.. di pantai Parangkusumo inilah Panembahan Senopati pernah mengadakan perjanjian gaib dengan penguasa pantai selatan.  Kala itu panembahan senopati melakukan meditasi di bebatuan karang.  

Dia menyatukan semua panca indera ke satu titik dan menata batin untuk berdoa agar Tuhan Semesta Alam berkenan memberikan bantuan.  Panembahan Senopati yang dikenal sakti ini memulai untuk bertapa.  Laut selatan yang semula bergelombang alamiah tiba-tiba menampakkan keanehannya.  Ombak laut bergulung-gulung semakin membesar.  Dinginnya air laut selatan sedikit demi sedikit berubah menjadi panas hingga mendidih.  Penghuni lautan pastilah terganggu.

Ikan-ikan serta binatang laut lainnya banyak yang mati akibat panasnya energi spiritual yang terpancar dari batin panembahan.  Setiap panembahan masuk ke lebih dalam wilayah "Ning" atau keheningan dan satu kulit batin terkelupas maka satu kulit itu menjadi energi panas yang membakar alam sekitar.  Proses yang alamiah terjadi itu hampir sama persis saat seseorang melakukan "Matek Aji" atau membaca suatu mantra sehingga mengeluarkan hawa panas ke lingkungan sekitarnya.  

Para prajurit dan punggawa kerajaan Segara Kidul kuwalahan membendung energi panas yang terpancar dari tubuh panembahan senopati.  Segala kesaktian dan kekebalan ratusan makhluk halus ini tawar dan membuat tubuh mereka melemas.  Cukup berbahaya bila tidak dilakukan pencegahan karena jagat lelembut dan jagat fisik laut selatan semakin banyak yang tewas.  Di saat yang genting itu, muncullah Kanjeng Ratu Kidul.

Ternyata begitu melihat penyebabnya semua ini adalah panembahan senopati yang sedang "Manekung" atau "Maneges".  Kanjeng Ratu kemudian membangunkan kesadaran panembahan senopati.  Setelah berdialog, lahirlah sebuah konsensus atau perjanjian gaib antar dua makhluk di dua dimensi yang berbeda ini.  Perjanjian gaib itu berbunyi:
"Kanjeng Ratu Kidul akan mendukung penuh kejayaan dan kemakmuran anak keturunan penguasa Mataram bila mereka selalu setia dengan pernikahan mereka."

Jadi dengan perjanjian tersebut, maka para raja Mataram sejak panembahan senopati hingga saat ini harus menikah dengan kanjeng ratu kidul dan setia dengan perjanjian ini.  Pernikahan ini juga secara filosofis bisa diartikan sebagai kewajiban raja-raja Mataram untuk wajib nguri-uri atau memelihara adat istiadat dan budaya Jawa karena ini sudah merupakan perjanjian.

Bila perjanjian ini dilanggar, maka kanjeng ratu kidul berpesan tidak akan menjamin lagi keamanan dan kesejahteraan kerajaan Mataram.  Sebab secara alamiah tanah Mataram memang terkenal tanah yang sesungguhnya menyimpan potensi bencana.  Bencana gempa bumi akibat pergeseran-pergeseran lempeng bumi dan bencana gunung berapi.

Setelah selesai bertemu dan mengadakan perjanjian dengan kanjeng ratu kidul maka panembahan senopati menyelesaikan meditasinya.  Momentum selesainya meditasi sang panembahan ini adalah datangnya Sunan Kalijaga yang mengijazahkan pusaka Kyai Tunggul Wulung untuk dimiliki raja-raja Mataram secara turun-temurun.  Sunan Kalijaga akhirnya berpesan kepada panembahan senopati jangan terlalu mengandalkan kesaktiannya dan tidak boleh lupa berdoa dan ikhlas menyerahkan hasil usahanya pada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Majalah Victory edisi 63

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.