21 September 2017

PERJANJIAN JIN

Dalam ajaran agama, melakukan perjanjian dengan bangsa jin yang berasal dari golongan makhluk halus jelas-jelas dilarang.  Dalam Al Qur'an Surat Al jin ayat 6, Allah SWT dengan tegas melarang hamba-hambanya untuk bekerjasama dengan jin.  Pelanggaran ini dikarenakan kebanyakan jin adalah jin yang menyesatkan.  Dalam bukunya yang Fenomenal, "Dialog dengan jin muslim", Muhammad Isa Dawud menuliskan percakapannya dengan jin muslim sahabatnya.  


Percakapan ini oleh sebagian orang dimaknai sebagai penuturan yang sebenarnya tentang dunia jin, sebab disampaikan sendiri oleh jin muslim yang dianggap jujur mengungkapkan kondisi yang sebenarnya di alam jin.  Muhammad Isa Dawud yang sudah banyak melakukan riset tentang bangsa jin menunjukkan selembar surat perjanjian berstempel yang disebut-sebut sebagai surat perjanjian antara manusia dengan bangsa jin.


Dengan kaget, jin sahabat Muhammad Isa Dawud itu mengungkapkan bahwa tulisan tersebut memang bukan tulisan manusia, berikut stempelnya juga stempel dari bangsa jin.  Muhammad Isa Dawud: dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa stempel tersebut merupakan stempel wakil setan, namanya Asmodeus.  Jin muslim: Jin tersebut mempermainkan manusia.  Stempel yang tertera di surat tersebut bukan stempel Ifrit, jenis jin yang paling perkasa.  Juga bukan stempel perwakilan Iblis.  Itu merupakan stempel milik jin jahat biasa.

Muhammad Isa Dawud: Dalam konteks ini, saudaraku, suatu kali aku pernah melihat tukang sihir dengan kemampuan Ilusionistnya yang luar biasa.  Jin: Ya, orang ini punya perjanjian dengan salah seorang Ifrit.  Ifrit punya pasukan yang ribuan jumlahnya.  Tak dijelaskan dengan detail apa konsekwensi dari perjanjian semacam ini, tapi dalam beberapa balasan disebutkan jika bangsa jin akan mengganggu keluarga manusia yang melakukan perjanjian.  Gangguan yang dimaksud bisa jadi adalah apa yang disebut sebagai tumbal dalam istilah mistik tradisi.
Majalah Liberty
@phna2017


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.