21 Maret 2017

MEMBURU BERKAH NYI RORO KIDUL


Lokasi ini dipercaya menjadi magnet utama sebagai pusat kekuasaan penguasa pantai selatan, yakni Pantai Karang Hawu, di Sukabumi, Jawa Barat.

Di tempat ini, konon adalah rumah bagi Nyi Roro Kidul, lelembut yang dipercaya sebagai ratu penguasa pantai selatan yang legendaris. Disebut Karang Hawu karena bentuknya adalah sebuah karang yang mirip bentuk Hawu (dalam bahasa Sunda) tempat memasak terbuat dari tanah liat yang dikeringkan. Karang Hawu berada di Desa Cikakak.
Kawasan ini sudah lama dikenal masyarakat sebagai lokasi perburuan berkah. Ribuan peziarah setiap saat selalu datang ke tempat ini. Mereka berasal dari berbagai daerah di tanah air. Sebagian besar adalah para pemburu berkah yang percaya dengan kekeramatan tempat ini. Konon di Karang Hawu ini, Nyi Roro Kidul bertempat tinggal. Di tempat ini pula asal muasal legenda sang ratu cantik itu juga berasal.


Keyakinan itu ditandai dengan adanya sebuah makam yang dipercaya sebagai makam Nyi Roro Kidul. Dari semua mitos yang berkembang di tempat ini, kabar sering adanya penampakan Nyi Roro Kidul pada waktu-waktu tertentu di lokasi ini merupakan daya tarik mistis tersendiri yang banyak menyedot minat banyak orang untuk berdatangan. Sang Ratu biasa muncul dalam wujudnya yang asli yakni seorang puteri cantik jelita berpakaian ala wanita keraton. Dan yang membuat warga percaya setiap kali terjadi penampakan baju keraton yang dipakai Sang Ratu semuanya berwarna hijau, khas mitos pakaian Nyi Roro Kidul yang selama ini berkembang di berbagai daerah di tanah air. Wanita misterius yang dipercaya sebagai penguasa pantai selatan itu setiap kali muncul menampakkan wujudnya selalu mengenakan pakaian serba berwarna hijau dan mengendarai kereta kencana. Kejadian penampakan Nyi Roro Kidul di Karang Hawu memang bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya hal serupa juga sering diketahui masyarakat. Biasanya penampakan itu terkait dengan adanya kabar gaib terkait kondisi pantai selatan maupun penduduk serta wilayah desa Cikakak.


ISYARAT DAN BERKAH
Para sesepuh Desa Cikakak mengakui kehidupan warga di tempat itu memang tak pernah lepas dari pengaruh mitos dan legenda Nyi Roro Kidul. Sebagai wilayah yang didalamnya terdapat sebuah tempat keramat bernama Karang Hawu yang menjadi lokasi makam beserta petilasan Nyi Roro Kidul, segala bentuk wangsit yang disampaikan oleh Sang Puteri selalu menjadi pegangan. Termasuk dalam mencermati tanda-tanda bakal datangnya bencana. “Kanjeng Ratu memang dipercaya tinggal di Karang Hawu. Kalau terjadi penampakan di tempat itu, warga disini tidak kaget, justru sebaliknya malah bersyukur,” kata Dadi Sapta, salah seorang tokoh Desa Cikakak sekaligus juru kunci Karang Hawu.

Kehadiran Nyi Roro Kidul memang selalu terjadi pada setiap malam hari. Peristiwanya seperti diakui masyarakat selalu muncul pada selepas tengah malam. Warga selalu mendengar suara gemuruh ombak laut yang sangat dahsyat. Semula, warga menyangka telah terjadi gelombang tsunami di daerah itu. Karena suara ombak yang sedemikian dahsyat itu sempat membuat warga panik. Namun, saat warga berhamburan keluar rumah, ternyata ombak laut Karang Hawu masih tetap normal. Namun, dari balik gulungan ombak itu tampak sebuah benda asing bergerak seperti hendak menjangkau daratan. Warga yang dibuat bingung hanya bisa melihat kejadian aneh itu. Dalam keremangan malam, warga dapat melihat kalau benda aneh itu merupakan sebauh kereta kencana yang ditumpangi oleh seorang wanita cantik mengenakan pakaian keraton serba berwarna hijau.

Menjual Kitab Ilmu Gaib: Klik Di sini

Sayangnya kejadian itu selalu hanya berlangsung sebentar. Kereta kencana berikut penumpangnya langsung menghilang dikegelapan malam ditelah ombak samudera Pantai Selatan yang terkenal ganas. Warga semakin heran karena kejadian serupa juga muncul lagi pada malam-malam berikutnya. Warga percaya kalau Sang Puteri memang sedang menyampaikan pesan. Dengan seringnya terjadi penampakan Nyi Roro Kidul di Karang Hawu itu, warga berharap ada berkah yang bisa didapat dari peristiwa tersebut. Para sesepuh termasuk para juru kunci pun sudah melakukan serangkaian ritual meditasi untuk mencari tahu tentang makna dari penampakan Nyi Roro Kidul. Namun hingga kini tak jua menemukan hasil karena Nyi Roro Kidul konon masih belum mau buka suara. Dia setiap kali ditemui hanya tersenyum dan melambai-lambaikan tangannya saja, tidak ada sepatah katapun terucap dari mulutnya. Meski demikian warga percaya kalau Nyi Roro Kidul selalu menjaga kawasan tempat tinggalnya itu berikut warga Desa Cikakak yang selama ini selalu menjaga dan merawat lokasi keramat itu.

MITOS KARANG HAWU
Gelombang laut selatan yang ganas memang menambah keangkeran Pantai Karang Hawu. Pemandangan di tepi laut itu sungguh bertabur pesona dengan hamparan pasir nan lembut membuat hati seolah enggan beranjak pergi. Sehingga suara gemuruh ombak yang menimbulkan rasa miris di hati sedikit terobati. Bantuan keras berbentuk lempengan yang menjorok ke laut semakin melengkapi keindahan alam di pantai itu. Batuan itu merupakan terumbu karang yang telah mati dan mengeras. Konon batu yang menjorok ke laut itu merupakan singgasana ratu laut selatan, Nyi Roro Kidul. Di tempat itu juga ada dua gugusan gunung kecil alias bukit. Tepat di bibir pantai ada gunung Winarum, sedangkan di seberang jalan menuju daerah Cisolok terdapat bukit yang dikenal dengan nama gunung Rahayu.


Di kedua puncak itu terdapat makam dan petilasan keramat. Setiap saat, terutama pada malam Jum’at Kliwon, ratusan peziarah mendatangi bukit itu. Banyak peziarah yang datang ke gunung Winarum karena diduga tempat itu terdapat makam Syech Hasan Ali, ulama besar dari Banten. Konon dulu bukit itu merupakan tempat pertemuan 40 Aulia untuk mengatur penyebaran ajaran agama Islam di daerah selatan Sukabumi. Sedangkan di puncak gunung Rahayu ada makam tokoh penyebar agama islam lainnya, yaitu Raden Dikudratullah dan Raden Cengkal Kudratullah, keturunan Sunan Gunung Jati. Namun Karang Hawu justru lebih dikenal sebagai tempat bermukim Nyi Roro Kidul. Di tengah pekat malam, banyak peziarah datang dan mandi suci di tepi batu karang.

Gunung Winarum juga selalu dibanjiri para pengunjung yang ingin ngalap berkah dengan sang penguasa laut selatan itu. Di atas bukit itu juga terdapat sebuah rumah yang dikenal sebagai tempat persinggahan penguasa laut selatan itu berikut dayang setianya. Sekilas bangunan itu tak ada bedanya dengan tempat tinggal penduduk setempat. Namun begitu memasuki ruangan, nuansa mistis langsung terasa. Dinding ruangan itu dihiasi lukisan dan foto perempuan cantik yang mengenakan kebaya warna hijau di padu kain panjang. Di tengah ruangan, tampak peraduan yang dikelilingi kelambu hijau. Batu itu konon kerap dijadikan tempat bersemedi sejumlah tokoh nasional. “Dulu ada yang memotret batu itu, ternyata di dalam foto itu batu tersebut jadi perempuan cantik sedang duduk bersimpuh,” ujar Dadi Sapta.
SEKIAN
@phna2017

1 komentar:

Berkomentarlah secara bijaksana dan sesuai topik pembahasan.